Well guys mencintai seseorang bukan hal yang mudah, namun juga jangan dibikin sulit. Ketika kamu tengah menjalani hunbungan yang tarafnya sudah serius beberapa tingkat, pasti bukan hal yang mudah untuk mempertahankan dan memanage rasa kamu untuk pasangan. Nih, contohnya ketika seseorang ingin menikah banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan untuk melangkah kejenjang seperti itu. Belum lagi kita harus menyamaratakan rasa kita agar balance terhadap pasangan. Kenyatannya banyak pasangan yang pupus ditengah jalan hanya karena mementingkan egonya masing-masing, sulit menyatukan persepsi dan gampang mengikuti bad mood.
Ini terjadi pada siapapun yang mungkin ingin melangsungkan pernikahan. Yups tapi guys jangan salah sebenarnya yang kita hadapi itu bukan semata-mata ujian dari tuhan melainkan sebuah perjuangan yang harus kita lakukan ketika mencintai pasangan.
Rasa Datar = Hal wajar
Menjalani hubungan kearah serius tidak selamanya berjalan mulus, kamu akan menemui sisi rasa yang datar bahkan ada saja masalah yang menghadang. Rasa datar disebabkan oleh komunikasi yang tidak berjalan dengan mulus , mungkin saja rasa bosan dan jenuh bisa muncul kepada siapapun. Jangan khawatir guys biasanya rasa ini gak berlangsung dalam waktu yang lama kok. Itu akan berubah dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Pastikan jika rasa datar itu terjadi di pasangan kita alangkah baiknya jika kalian membuat gelombang untuk frekuensi yang berjalan balance. Pasang rasa sabar yang banyak, Karena bisa saja hal itu akan berganti posisinya di kamu, so bukankah mempertahankan lebih sulit dibaningkan mendapatkan ??
Letakan Hati di Tempatnya
Biarkan hatimu berada ditempatnya, jangan mengutik-utik hingga akirnya kamu merasakan sakit akibat perasaan yang sensitif Ini sering terjadi bahwa kebanyakan pasangan yang ingin menikah memiiliki rasa sensitif yang tinggi. Hal ini juga tidak akan berlangsung lama, asalkan kamu tidak mengikuti hatimu dan tetap meletakan hati pada tempat yang wajar.
Ujian Hanya Untuk Anak ABG
Kamu bukan lagi anak kemarin sore yang baru saja merasakan manisnya cinta. Pasti sudah banyak serangkaian peristiwa kisah cinta yang telah kamu leawti dengan orang lain sebelumnya. Jika kamu masih saja menganggap hal yang tidak kamu sukai dari pasangan atau faktor lain yang menghambat hubungan cinta kamu masih sebatas ujian, ternyata kamu salah besar. Saat ini bukan soal hubungan cinta yang hanya mengenal lalu kandas begitu saja ditengah jalan, tapi sebuah perjuangan yang harus kamu pertahankan.
Dimana Akhir Perjuanganmu?
Ketika kamu bertanya kapan akhir perjuangan cintamu? Setelah menikah kah? Jawabanya “tentu tidak”. Karena tidak ada akhir dari sebuah perjuangan. Perjuangan yang kamu hadapi pra nikah hanya sebatas cambuk untuk kedepan agar kamu lebih terbiasa menerima apapun masalah lain kedepan, bukan berarti hidup itu untuk mencari masalah. Berapa besar tarafnya tergantung tuhan yang sudah menilai seberapa sanggupkah kamu menghadapi segala sesuatunya.
Jadilah pemenang untuk sebuah perjuanganmu..
Kamu tidak ingin disebut sebagai seorang pecundang yang telah mengobok-bok hatimu sendiri kan?atau sedang bermain lotre yang kapan saja kamu bisa menang dan kalah. Sebab cinta bukan coba-coba apalagi saat kamu telah memilih seseorang yang hendak mendampingi kamu nantinya. Kita saat ini terjebak bahwa saat kita memilih sesuatu keputusan besar dalam hidup ialah hasil dari buah perjuangan kita sendiri. Dimana kita merasa bahwa semua yang kita inginkan berkat gengaman tangan kita. Padahal kita lupa satu hal bahwa ada tangan-tangan gaib yang membantu kamu untuk menentukan jodoh kamu. Jangan merasa sombong, namun berfikirlah untuk menjadi seorang pemenang dan bukan sebagai pecundang.
Sebab menurut saya mencintai dan dicintai adalah sebuah perjuangan. Selamat berjuang dan memperjuangka cinta kamu. Jangan biarkan cinta kamu hancur hanya karena kamu menyerah sebelum berjuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H