Mohon tunggu...
Diandra Mayla Valiza
Diandra Mayla Valiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efek Lemahnya Peran Kontrol Keluarga Menjadi Pemicu Perilaku Tawuran Pada Remaja di Perkotaan

2 April 2024   01:56 Diperbarui: 2 April 2024   02:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal utama yang disepakati oleh seluruh masyarakat bahwa keluarga merupakan sekolah pertama bagi seorang anak. Intervensi keluarga sangat lekat dalam pendidikan awal seorang anak. Orang tua akan menjadi role model pertama yang perilakunya akan menjadi cerminan karakter pada anak.

Keluarga merupakan agen sosial terkecil di masyarakat, namun perannya sangat besar dalam menjaga ketentraman dan keseimbangan dalam masyarakat. Keluarga memegang peranan utama sebagai lembaga sosial yang krusial dalam proses tumbuh kembang dan pembentukan karakter seorang anak. 

Selain itu, keluarga juga menjadi tempat yang memberikan arahan dan latihan kepada anak sejak usia dini mereka. Diharapkan ketika dewasa, seorang anak dapat melewati kehidupannya dengan bijaksana dan kritis berkat peran penting yang dimainkan oleh keluarga.

Keluarga dianggap sebagai sistem sosial karena memiliki elemen-elemen sistem sosial yang mencakup kepercayaan, emosi, tujuan, norma-norma peran dan posisi, hierarki, sanksi, kekuasaan, dan fasilitas. Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan keberlanjutan kehidupan bermasyarakat. Ini adalah tempat utama di mana proses sosialisasi pertama dan utama terjadi.

Tetapi tidak semua didikan keluarga sesuai dengan anjuran norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Hal itu dapat terjadi dari berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi didikan orang tua seperti latar belakang atau genetik orang tua yang bepengaruh dalam praktek membesarkan anak. Sedangkan faktor ekternalnya seperti pengaruh dari latar lingkungan dan orang-orang di sekelilingnya, bisa dari teman, nenek, kakek, tante, paman, sepupu, kekasih, dan lain sebagainya.

Corak dari pendidikan orangtua akan membentuk kebiasaan dan karakteristik seorang anak. Misalnya, jika seorang anak remaja yang dibesarkan dari keluarga yang memperbolehkan anaknya untuk berteman atau berkumpul dengan siapa saja, tidak ada batasan waktu jam malam, tidak ada batasan wilayah untuk berpergian tanpa adanya wali atau orang dewasa. 

Maka yang terjadi adalah anak tersebut akan mengikuti nilai dan aturan dari dari keluarganya yang dapat berisiko terjadi penyimpangan sosial, dibandingkan mengikuti batasan-batasan dan nilai-nilai dalam sosial (seperti wanita harus didampingi oleh keluargnya atau orang terdekatnya saat keluar tengah malam).

Ketika anak menginjak masa remaja, anak remaja itu mulai membangun hubungan, identitas, dan kemandirian yang terpisah dari orang tua. Masa remaja merupakan awal dari pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial, namun juga membawa risiko terjadinya perilaku menyimpang seperti konsumsi minuman beralkohol, penyalahgunaan narkoba, aktivitas seksual bebas, hingga melakukan aksi kekerasan.

Disfungsi keluarga merujuk pada situasi dimana terjadinya konflik internal antar anggota keluarga yang berakibatkan kurangnya rasa kasih sayang, kepedulian, dan keharmonisan antar keluarga. Disfungsi keluarga dapat terjadi ketika terdapat konflik antar anak dengan orangtua, konflik antar pasangan orangtua, dan disfungsi peran orang tua.

Peran orang tua sangat bepengaruh terhadap nilai karakter seorang anak, terutama bagi yang sedang menginjak masa remaja. Remaja memiliki rasa penasaran yang lebih besar, ingin mengetahui berbagai eksperimen baru, dan mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Terutama bagi remaja di daerah perkotaan, sebab gaya pergaulan remaja perkotaan yang semakin ke barat-baratan juga cenderung lemah dalam mengontrol diri. 

Maka dari itu, peran kontrol keluarga kepada anak remaja harus diperkuat dan dijaga untuk menghindari kejadian penyimpangan sosial yang tidak diharapkan. Namun tetap harus memberi ruang-ruang yang positif untuk anak mengembangkan bakatnya dan mencari jati diri.

Menurut Kapolres Metro Tangerang Kota, terdapat kenaikan aksi tawuran pada tahun 2023 di kota Tangerang. Polisi menyebutkan bahwa salah satu faktor terjadinya tawuran antar pelajar adalah peran orang tua. "Jumlah kejadian tawuran mengalami peningkatan sebesar 36%. Pada tahun 2022 terdapat 14 insiden, sedangkan pada tahun 2023 jumlahnya meningkat menjadi 19 insiden," ucap Komisaris Besar Polisi Zain Dwi Nugroho.

Ketika peran kontrol keluarga melemah, terlalu dimanjakan, atau justru malah terlalu mengekang, maka remaja akan mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Misal peran kontrol keluarga yang terlalu membebaskan tanpa adanya peran kontrol yang jelas, kemungkinan besar seorang remaja akan mudah masuk ke dalam pergaulan bebas, sebab keluarganya tidak memberi batasan dalam berteman dan tidak memperhatikan lingkungan pertemanan anaknya. Remaja  akan mudah terkena pandangan dogmatis yang salah dari teman-temannya sepeti "kalau tidak ikut tawuran tidak keren, tidak jantan, pecundang" dan skeptis lainnya yang di buat oleh para remaja.

Selain faktor lingkungan keluarga, faktor internal dan eksternal lainnya yang dapat memicu remaja terjerat dalam kasus tawuran, antara lain:

a. Faktor internal, meliputi:

  • Mendapatkan krisis identitas (identity crisis)

Biasanya pada usia ini, remaja rentan mengidentifikasi pengarahan yang baik dan benar, nilai-nilai di dalam lingkungan sosial, dan figur yang menjadi contoh mereka untuk membentuk kepribadiannya. Remaja peru dituntun dan diarahkan kejalan yang benar oleh lingkungan sosialnya. Sebab itu, lingkungan sosial (pertemanan, keluarga, pendidikan) sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian remaja agar terjauh dari masalah penyimpangan sosial

  • Mempunyai kontrol diri yang lemah (weakness of self control)

Remaja yang memiliki kontrol diri yang lemah akan sulit mengendalikan diri dengan baik sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku. Akibatnya remaja itu akan mudah terpancing emosi, marah, kesal, dan tidak peka terhadap lingkungannya. Ia akan cenderung melarikan diri dari masalah tersebut atau menyalahkan orang lain. 

Namun ketika ia berani menghadapi suatu  masalah, mereka cenderung mencari jalan instan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Itulah mengapa remaja yang memiliki kontrol diri yang lemah akan mudah terpengaruh untuk ikut aksi tawuran.

  • Kurang mampu menyesuaikan diri (self mal adjustment)

Remaja yang kurang mampu menyesuaikan diri, biasanya mereka mengalami kesulitan dalam beradabtasi dengan lingkungan yang beragam budaya, ekonomi, kelas sosial, dan kompleksitas perbedaan lainnya.

b. Faktor ekstenal, antara lain:

  • Lingkungan sekolah

Kualitas sekolah juga mempengaruhi karakter para pelajar. Sekolah yang kegiatan belajarnya terlalu monoton, yang kurang memberikan ruang bereksprsi bagi pelajarnya (misalnya ekstrakulikuler), ketegasan peraturan sekolah yang lemah, atau perilaku guru yang kurang  relevan saat mengajar (misalnya suka marah-marah atau acuh dengan siswa) dapat memicu siswa untuk lebih senang berkegiatan di luar atau berperilaku seperti mencontohi sikap gurunya.

  • Lingkungan pertemanan

Lingkungan pertemanan adalah cerminan karakter individu. Para remaja membentuk kelompok yang berisikan orang-orang dengan perasaan yang senasib dan satu frekuensi. Rasa solidaritas pun ternaman di dalam diri mereka. Mereka yang tidak bisa memenuhi kesamaan atau tuntutan dalam kelompok tidak bisa masuk ke dalam kelompok itu. Itu sebabnya terkadang berpesta minuman, memakai narkoba, maupun ikut  tawuran bukan hanya sekedar eksperimen saja. Tujuannya untuk menunjukan jati diri individu sebagai rasa solidaritas dan eksistensi kelompok tersebut.

Kesimpulan.

Begitu banyak faktor yang  mempengaruhi perkembangan para remaja dalam mencari jati dirinya. Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan pertemanan.  Kelalaian orang tua dalam kontrol keluarga yang lemah dapat menjerumuskan anak kedalam lingkungan sosial yang menyimpang seperti tawuran, minum minuman keras, memakai narkoba, hingga melakukan seks bebas. Selain itu, kurangnya kontrol dan perhatian keluarga dapat membuat remaja mengalami krisis identitas, lemahnya kontrol diri, dan kurang mampu menyesuaikan diri.

Pengawasan orang tua saat anak di usia remaja perlu di perhatikan namun tidak dengan cara di kekang. Memperhatikan remaja yang baik sekiranya dengan mengetahui kegiatan di luar rumah, mengetahui pertemanannya, dan lingkungan sosialnya. 

Hubungan antar keluarga yang baik dan harmonis ketika anak dengan orang tua menunjukan ketererbukaan satu sama lain, memberi rasa perhatian dan kasih sayang, mengarahkan perilaku yang baik, dan saling menjaga satu sama lain. Dengan begitu nilai-nilai dan kepercayaan yah ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya akan menjadi buah yang baik untuk kehidupan anak kedepannya.

Referensi.

Hambali, I. M. (2016). Perspektif "Family System Intervency" Untuk Proteksi Karakter Kebajikan Siswa SMA. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 1(1), 12-18.

Risnawati, R. (2022). EFEK DISFUNGSI KELUARGA PERKOTAAN TERHADAP PERILAKU REMAJA DIKELURAHAN PAMPANG MAKASSAR (KASUS 5 KELUARGA LORONG GEREJA RW 06 KELURAHAN PAMPANG MAKASSAR)= THE EFFECT OF URBAN FAMILY DYSFUNCTION ON THE BEHAVIOR OF ADOLESCENTS IN PAMPANG MAKASSAR (CASE OF 5 FAMILIES OF LORONG GEREJA RW 06 KELURAHAN PAMPANG MAKASSAR) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Basri, A. (2015). Fenomena tawuran antar pelajar dan intervensinya. Hisbah: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 12(1), 1-25.

https://www.beritasatu.com/megapolitan/2791456/kasus-tawuran-di-tangerang-sepanjang-2023-meningkat-36-persen/amp

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun