Kesimpulan.
Begitu banyak faktor yang  mempengaruhi perkembangan para remaja dalam mencari jati dirinya. Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan pertemanan.  Kelalaian orang tua dalam kontrol keluarga yang lemah dapat menjerumuskan anak kedalam lingkungan sosial yang menyimpang seperti tawuran, minum minuman keras, memakai narkoba, hingga melakukan seks bebas. Selain itu, kurangnya kontrol dan perhatian keluarga dapat membuat remaja mengalami krisis identitas, lemahnya kontrol diri, dan kurang mampu menyesuaikan diri.
Pengawasan orang tua saat anak di usia remaja perlu di perhatikan namun tidak dengan cara di kekang. Memperhatikan remaja yang baik sekiranya dengan mengetahui kegiatan di luar rumah, mengetahui pertemanannya, dan lingkungan sosialnya.Â
Hubungan antar keluarga yang baik dan harmonis ketika anak dengan orang tua menunjukan ketererbukaan satu sama lain, memberi rasa perhatian dan kasih sayang, mengarahkan perilaku yang baik, dan saling menjaga satu sama lain. Dengan begitu nilai-nilai dan kepercayaan yah ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya akan menjadi buah yang baik untuk kehidupan anak kedepannya.
Referensi.
Hambali, I. M. (2016). Perspektif "Family System Intervency" Untuk Proteksi Karakter Kebajikan Siswa SMA. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 1(1), 12-18.
Risnawati, R. (2022). EFEK DISFUNGSI KELUARGA PERKOTAAN TERHADAP PERILAKU REMAJA DIKELURAHAN PAMPANG MAKASSAR (KASUS 5 KELUARGA LORONG GEREJA RW 06 KELURAHAN PAMPANG MAKASSAR)= THE EFFECT OF URBAN FAMILY DYSFUNCTION ON THE BEHAVIOR OF ADOLESCENTS IN PAMPANG MAKASSAR (CASE OF 5 FAMILIES OF LORONG GEREJA RW 06 KELURAHAN PAMPANG MAKASSAR) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Basri, A. (2015). Fenomena tawuran antar pelajar dan intervensinya. Hisbah: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 12(1), 1-25.