Mohon tunggu...
Wahyu Dian Andriana
Wahyu Dian Andriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ayo, berliterasi!

Pecinta Negeri Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selalu Ada Peluk dalam Tidurmu

24 Oktober 2021   20:29 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kun Fayakun!

Tuhan sedang mengucap mantra

Senja tak lagi indah nan memesona, pijakanku seketika runtuh tak berarah

Terpantul bayang kegelisahan dari cermin kesayangan, membeku, menyusuri ruang diri

sambil berkata, "Apakah damai masih ada?" pada senja yang melumpuhkan jiwa bernyawa

Rindu tak lagi untuk terkasih

Menjelmalah rindu menjadi ratusan ribu tanda tanya

"Apa rindu hanya dibayar dengan temu?"

"Apa obat dari hanyalah peluk?"

Geram jiwaku pada Sang Penguasa!

Pulangkanlah nyawa yang senantiasa membuatku berbenah

Hapuskan segala derai air yang mengucuri tubuhnya

Kuguncangkan raganya, kubisikkan kalimat cinta yang kupunya

Bibirnya merekah, terlukis merah rona pipi atas kepulangannya

Menggigil raganya, hanya dua tangan menengadah yang akan menghangatkan

Berapa kilometer rindu menembus jarak?

Bagaimana nasib rinduku yang tak kunjung menemnui peluk?

Musnah bekas pengharapan dalam ruang diriku atas rindu yang harus dibayar tuntas

Rindu akan senantiasa bercorak kelabu, seutas benang putih antara aku dengannya

Tuhan dan doa adalah wujud terbaik dari pertemuan juga pelukan

dengan pinta agar Tuhan dan doa selalu memelukmu dalam keabadian

-dari gadis kecil yang selalu menyebutmu Ayah


Wahyu Dian Andriana, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun