Bagaimana nasib rinduku yang tak kunjung menemnui peluk?
Musnah bekas pengharapan dalam ruang diriku atas rindu yang harus dibayar tuntas
Rindu akan senantiasa bercorak kelabu, seutas benang putih antara aku dengannya
Tuhan dan doa adalah wujud terbaik dari pertemuan juga pelukan
dengan pinta agar Tuhan dan doa selalu memelukmu dalam keabadian
-dari gadis kecil yang selalu menyebutmu Ayah
Wahyu Dian Andriana, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!