Generasi bangsa Indonesia dapat memberikan kontribusinya untuk menyimbolisasikan janji pemuda, salah satunya mengenang peristiwa pengukuhan bahasa Indonesia melalui momentum Bulan Bahasa. Melalui momentum tersebut, generasi bangsa dapat mengembangkan potensi diri dengan berbekal bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan atau mengikuti berbagai kegiatan yang berkorelasi besar dengan bahasa Indonesia, seperti perlombaan bahasa dan sastra. Aksi kepemudaan tersebut pastinya membutuhkan langue (sistem) pengetahuan dalam menggunakan bahasa Indonesia. Hal itu menunjukkan sikap dan rasa cinta serta bangga terhadap bahasa Indonesia. Dengan begitu, simbolisasi bahasa Indonesia akan dimaknai secara jelas.
Apabila simbolisasi tersebut sudah dimaknai secara jelas, bahasa Indonesia perlu direvitalisasi sebagai bentuk tindak lanjut dari upaya sebelumnya. Revitalisasi tersebut dapat melalui konservasi bahasa. Konservasi bahasa adalah upaya untuk memelihara dan melindungi eksistensi bahasa Indonesia melalui gerakan pelestarian penggunaan bahasa Indonesia secara tepat dan bijaksana. Melalui upaya tersebut, generasi penerus bangsa dapat mendudukkan kembali bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah kebahaasaan yang berlaku.
Kristalisasi Janji Takkan Pernah Mati
Kristalisasi janji yang tidak akan pernah ditemui pada bagian sejarah semesta lainnya. Kristalisasi janji yang akan selalu dijunjung oleh para pemuda. Para pemuda yang berhasil melahirkan Sumpah Pemuda patut dicatat sebagai saksi cerita sejarah kemerdekaan Indonesia.
Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi tombak dari tekad dan semangat pemuda-pemudi Indonesia dalam berkarya. Semangat yang berkobar dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober selalu meninggalkan bekas di setiap jiwa pemuda.
Sumpah pemuda menjadi tanda bara api yang akan terus menyala hingga semesta berhasil bertekuk lutut kepada para pemuda. Ibarat kata Bung Karno, "Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."
Wahyu Dian Andriana dan Zalafeta Adela Firdy (Ed) mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H