Mohon tunggu...
Diandra Putri
Diandra Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - political science students

full time learner — vini, vidi, vici. Aurubus teneo lupum —

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tapera, Kesejahteraan Rakyat Dikomersialkan?

14 Juni 2024   16:34 Diperbarui: 14 Juni 2024   17:23 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Semarang, 14 Juni 2024
-- Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) telah menjadi topik hangat dalam diskusi publik dan akademis terkait inovasi pembiayaan perumahan di Indonesia. Diluncurkan oleh pemerintah, Tapera bertujuan untuk menyediakan solusi jangka panjang dalam pemenuhan kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah.

Tapera berfungsi sebagai mekanisme tabungan kolektif yang dikelola oleh Badan Pengelola Tapera (BP Tapera). Melalui program ini, peserta diwajibkan untuk menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan mereka secara rutin, yang nantinya dapat digunakan untuk pembiayaan kepemilikan rumah. Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah keterbatasan akses terhadap kredit perumahan yang sering dialami oleh segmen masyarakat tersebut.

Menurut Kepala BP Tapera, Dr. Indra Maulana, program ini dirancang dengan prinsip inklusivitas dan keberlanjutan. "Tapera memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki hunian yang layak. Kami juga memastikan bahwa pengelolaan dana dilakukan secara transparan dan akuntabel," ujarnya dalam sebuah seminar di Universitas Indonesia.

Dalam implementasinya, Tapera tidak hanya berfokus pada aspek pembiayaan, tetapi juga pada pengembangan kawasan hunian yang terintegrasi dengan fasilitas umum dan sosial. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung kualitas hidup para penghuninya.

Kendati demikian, beberapa pakar menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh Tapera, termasuk perlunya peningkatan literasi keuangan di kalangan peserta dan pengawasan ketat terhadap pengelolaan dana. "Partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, lembaga keuangan, dan pemerintah daerah, sangat krusial untuk kesuksesan program ini," kata Prof. Anita Sari dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

Sebagai inovasi dalam sektor pembiayaan perumahan, Tapera diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi backlog perumahan di Indonesia, yang menurut data terakhir mencapai jutaan unit. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak diperlukan untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun