Mohon tunggu...
Money

Sistem Pengendalian Internal

8 November 2015   16:56 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi harus memiliki kualitas antara lain sah, teliti/akurat, dan lengkap. Sementara sistem operasi harus mencapai tujuan menyelesaikan kegiatan operasi atau transaksi dengan efektif dan efisien. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan pengendalian internal di dalam sebuah perusahaan. Pengendalian adalah usaha‑usaha untuk meyakinkan bahwa tujuan‑tujuan (sasaran‑sasaran) yang telah ditetapkan dapat dicapai.

Merupakan tanggung jawab manajemen untuk melaksanakan pengendalian atas sistem operasi dan sistem informasi. Alasan utama untuk melaksanakan pengendalian ini adalah:

  1. Memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan‑tujuan masing-masing sistem dapat dicapai.
  2. Kedua, mengurangi resiko perusahaan mengalami gangguan, bahaya dan kerugian (termasuk kerugian karena penggelapan (fraud) dan perbuatan tidak sengaja).
  3. Ketiga, pengendalian memberikan jaminan yang layak bahwa kewajiban­-kewajiban hukum bisa dipatuhi.

Merupakan kewajiban manajemen untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi yang mengandung pengendalian internal agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.

Pada tahun 1992, the Committee of Sponsoring Organization (COSO) ‑ yaitu lembaga bentukan bersarna AICPA, AAA (American Accounting Association), IIA (the Institute of Internal Auditors) dan NAA (the National Association of Accountants) ‑ mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut:

"Pengendalian intern adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan, manajemen dan pegawai lain, dirancang untuk memberikan jaminan yang layak berkenaan dengan pencapaian tujuan-tujuan dalam kategori berikut:

  • efektivitas dan efisiensi operasi,
  • dapat dipercayanya pelaporan keuangan,
  • kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.”

Selanjutnya COSO menyatakan pengendalian intern meliputi lima komponen yang saling berhubungan, yaitu

  • Lingkungan pengendalian (control environment),
  • Penilaian resiko (risk assessment)
  • Aktivitas pengendalian (control activities)
  • Informasi dan komunikasi (information and communication)
  • Pemantauan (monitoring)

Definisi pengendalian internal yang lain adalah definisi menurut Gelinas berikut ini:

Pengendalian intern adalah sebuah sistem dari elemen‑elemen yang terpadu (terdiri dari : manusia, struktur organisasi, kebijakan, proses dan prosedur) yang bekerja bersama‑sama untuk memberikan jaminan yang layak bahwa sistem organisasi mencapai tujuan sistem operasi dan tujuan sistem infomasi.

Definisi pengendalian internal menurut Gelinas menyatakan dua hal pokok yaitu ’akhir’ yang akan dicapai, yaitu tujuan pengendalian (control goals), dan ’alat-alat’ untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan tercapai, yakni rencana pengendalian (control plans). Sistem pengendalian intern harus menjamin tercapainya tujuan sistem operasi dan tujuan sistem informasi.

  1. Tujuan Sistem Operasi

Sistem operasi dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan atau menangani pekerjaan-pekerjaan organisasi seperti penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, penggajian, produksi, dan lain-lain. Pengendalian intern diterapkan dengan tujuan untuk menjamin tujuan sistem operasi tercapai, yaitu:

  • Menjamin efektivitas operasi (ensure effectiveness of operations).

Efektivitas adalah suatu ukuran keberhasilan dalam memenuhi atau mencapai seperangkat tujuan, target‑target dan sasaran yang ditetapkan.

  • Menjamin efisiensi operasi dalam penggunaan sumber-sumber daya (ensure efficient employment of resources),

Efisiensi adalah perbandingan antara input yang digunakan dengan output yang dicapai; atau ukuran produktivitas dalam mencapai tujuan atau target atau sasaran operasi tersebut, dikeluarkan pengorbanan (cost) yang rendah, dengan kata lain hemat. Tujuan pengendalian intern yang kedua dari sistem operasi adalah ‘menjamin efisiensi operasi dalam penggunaan sumber-sumber daya’.

  • Menjamin keamanan sumber‑sumber daya (ensure security of resources).

Tujuan pengendalian sistem operasi yang terakhir ini yaitu memberikan perlindungan terhadap kehilangan, kerusakan, pencurian, penyelewengan, penggandaan, penjualan atau penyalahgunaan lainnya terhadap sumber‑sumber daya yang dimiliki organisasi.

  1. Tujuan Sistem Informasi

Secara umum tujuan sistem informasi adalah ’menghasilkan informasi yang berkualitas’ yang akan membantu penyelesaian aktivitas operasional dan mendukung pengambilan keputusan manajemen. Secara rinci, tujuan pengendalian intern terhadap sistem informasi adalah:

  • Menjamin keabsahan masukan data (ensure input validity)

Pencapaian tujuan ini memelihara keterpaduan (integritas) database sistem dan membantu menghasilkan output sistem sistem yang dapat dipercaya. Menjamin keabsahan masukan data menghendaki hanya transaksi yang sah saja yang dibolehkan masuk ke dalam sistem informasi untuk diolah.

  • Menjamin kelengkapan masukan data (ensure input completeness)

Pencapaian tujuan ini menghendaki bahwa semua transaksi yang sah ’ditangkap’ dan dimasukkan ke dalam database sistem, tidak ada transaksi sah yang terlewat. Jika transaksi yang dimasukkan tidak lengkap, maka file-file (file transaksi dan file master) juga akan tidak lengkap; yang berarti gagal mencerminkan angka transaksi yang benar.

  • Menjamin ketelitian masukan data (ensure input accuracy),

Tujuan ini berhubungan dengan berbagai field data yang biasanya merupakan suatu record, seperti suatu dokumen sumber. Tujuan ketelitian masukan data berhubungan dengan ‘kebenaran’ dari data yang dimasukkan ke dalam sistem.

  • Menjamin kelengkapan pemutakhiran (ensure update completeness)

Pemutakhiran sebuah file adalah aktivitas pemrosesan informasi yang fungsinya menggabungkan data versi baru ke file master. Tujuan kelengkapan pemutakhiran (update completeness) memberikan jaminan bahwa semua data yang dimasukkan ke komputer tercermin dalam masing-masing file master.

  • Menjamin ketelitian pemutakhiran (ensure update accuracy)

Tujuan pengendalian ini memberikan jaminan bahwa data yang dimasukkan ke komputer (sistem informasi) tercermin secara teliti dalam file masternya masing-masing.

  • Menjamin output berupa informasi didistribusikan secara tepat sampai kepada pihak pihak yang semestinya.

Tujuan pengendalian akhir adalah bahwa sistem harus menjamin bahwa output berupa laporan-laporan sebagai hasil pemrosesan data didistribusikan kepada pihak-pihak yang tepat yang akan menggunakan laporan tersebut.

 

Gelinas, Ulric J, et all. 2005. Accounting Information Systems. (Chapter 9). 6th ed. South – Western College Publishing.

 

Judul TA:

"Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun