Mohon tunggu...
diandra dian
diandra dian Mohon Tunggu... -

"mengejar impian bersama seseorang yg sangat berharga" (piyo)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dian Prihatiningtyas

25 Juni 2010   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:17 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dian prihatining tyas itulah namanya, seorang gadis yang 25 tahun silam lahir ke dunia ini. Lahir dengan keadaan yang normal dan juga di tengah - tengah keluarga yang sangat istimewa. Dia mulai tumbuh sebagai seorang balita yang cerdas.imut lucu, dan menarik. Dengan rambut ikalnya dia mulai belajar menapaki hidup ini, tawa riangnya bagaika oase ditengah keluarganya. Dia bagaikan embun yang menyejukan hati, dia memiliki bakat bagaikan samudra.

Tahun berganti tahun waktu berjalan begitu cepat hingga dia mulai menjadi gadis remaja yang pintar, cerdas, cekatan dan juga cantik. Dua belas tahun setelah dia lahir, dia mausk SMP dmn pertama kali dia merasakan apa yang disebut Jatuh Cinta, kalau kata orang ini adalah cinta monyet. Dia mulai mengenal apa yang disebut cinta, apa yang disebut pengorbanan dan apa yang disebut perjuangan. Gayung pun tersambut, cow yang di idam-idamkannya pun akhirnya juga merasakan hal yang sama, merekapun belajar berkomitmen. Cinta mereka bertahan sampai mereka memasuki SMA. Cinta nereka berjalan dingin, tanpa ada belokan - belokan tanpa ada tanjakan - tanjakan, cinta mereka datar. Sampai suatau saat,kita diipertemukan dalam suatu pertandingan boal basket. Kita jadi lawan, bahkan kita juga sempet olok - olokan. Dari situlah timbul cinta, cinta satu hati.

Dari sini perjalan Cinta kita di mulai.....!!!!

to be continued...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun