Mohon tunggu...
Dian Amalia
Dian Amalia Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Agar Resolusi Tidak Menjadi Sekadar Resolusi

29 Desember 2018   16:00 Diperbarui: 29 Desember 2018   16:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa hanya dalam hitungan hari, kita akan meninggalkan tahun 2018 menuju tahun 2019. Tentunya dalam satu tahun ke belakang banyak hal yang terjadi, dari mulai hal yang paling biasa saja, menyenangkan, super menyenangkan, menyebalkan atau kejadian-kejadian yang sebaiknya dilupakan saja. Moment pergantian tahun bagi sebagian orang merupakan moment yang ditunggu-tunggu. Hal ini karena moment pergantian tahun berkesan menjadi moment pergantian harapan yang baru. Banyak rencana, cita-cita dan harapan yang bermunculan seiring dengan pergantian tahun.

Bagi beberapa orang, mereka akan membuat resolusi untuk tahun berikutnya, dengan harapan bahwa keinginan atau cita-cita menjadi terwujud di tahun berikutnya. Namun, tidak sedikit juga yang bahkan resolusi di tahun sebelumnya tidak dapat terwujud. Apabila direnungi dalam setahun ke belakang kita menjadi pribadi yang sebetulnya mengalami kemunduran.

"Mengapa hal ini terjadi ?". Tentunya akan muncul pertanyaan seperti itu di dalam benak kita. Hingga pada akhirnya kita akan merasa patah semangat atau bahkan banyak menyesali waktu yang seakan terbuang sia-sia. Apabila Sahabat Kompasiana mengalami hal seperti itu, tentu bukan sepenuhnya salah diri sendiri, keadaan atau takdir.

Hal tersebut bisa terjadi karena terkadang kita membuat resolusi untuk tahun berikutnya tanpa memikirkan bagaimana perencanaan atau hal-hal kecil yang kita lakukan untuk dapat mewujudkan hal yang lebih besar. Semisal, resolusi tahun berikutnya adalah Menikah. Terkadang kita tidak memikirkan bagaimana melakukan hal-hal kecil untuk menuju keinginan menikah tersebut. 

Berikut tips agar keinginan-keinginan besar dapat terwujud, dengan cara menerapkan hal-hal yang kecil:

1. Tentukan keinginan atau cita-cita besar

"Aku ingin agar tahun depan dapat melanjutkan sekolah pascasarjana !". Katakan hal itu keras-keras di dalam hati. Jangan biarkan niat tersebut memudar dengan berjalannya waktu. Ceritakanlah cita-cita besarmu kepada orang-orang tercinta, agar mereka senantiasa bisa mendorong atau menaikkan semangatmu ketika kamu dalam keadaan jatuh. 

2. Tulis langkah-langkah kecil 

 Jika hati sudah merasa teguh dan yakin, maka langkah selanjutnya adalah tulis hal-hal kecil yang dapat mengantarkan kepada cita-cita besar tersebut. Seperti mulai mencari mau mendaftar ke Universitas mana, mengambil program studi apa, bagaimana persyaratannya, perencanaan biaya dan lain sebagainya. 

3. Tulis dan tempelkan

Tahap ini bisa cukup menyita waktu kamu, karena kamu harus terasa termotivasi ketika kamu melihat tulisan yang berisi cita-cita dan rencana mewujudkannya. Setelah kamu tulis maka jangan lupa kamu tempel di area dimana kamu selalu mampir untuk menatap dan membacanya. Hal ini bisa membantu menaikkan mood kamu juga loh.

4. Mulai lakukan hal-hal kecil

Tahap inilah yang paling sulit. Karena bagaimana caranya kamu harus menjadi seseorang yang konsisten dalam melakukan hal-hal kecil yang akan mengantarkan kamu pada cita-cita kamu. Misalnya biasakanlah untuk bangun pagi, berdoa kepada Tuhan, meminta doa kepada orang tua, belajar untuk memenuhi persyaratan pascasarjana, bergaul dengan orang-orang yang satu visi dan misi denganmu, serta mulai meninggalkan kebiasaanmu yang akan memperhambat/memperlambat perjalanan menuju cita-citamu.

5. Mencicil 

Kegiatan mencicil harus kamu lakukan. Seberapapun nilainya, kamu harus mencicil. Kamu harus 'menabung' ilmu, uang, waktu dan tenaga untuk menuju cita-citamu. Jangan biarkan kesibukan atau kebutuhan mendesak mejadikanmu 'tidak mencicil' hingga akhirnya kamu terlena dan melupakan cita-citamu.

6. Lakukan !

Kamu harus tahu kapan kamu HARUS melakukan cita-citamu. Tidak akan pernah terwujud sebesar apapun yang kamu inginkan, tanpa kamu melakukannya. Kamu harus tahu kapan waktunya kamu bertindak. Hal ini perlu perencanaan yang matang dan tepat.

7. Evaluasi

Jika kamu berhasil atau gagal setelah melakukannya, kamu harus tetap mengevaluasi diri. Mengapa ?. Hal ini diperlukan agar kamu tetap menjadi pribadi yang rendah hati sekaligus tidak mudah patah semangat. Ketika kamu berhasil melakukannya, kamu harus tahu bagaimana track recordnya. Ulangi hal itu untuk keinginan berikutnya. 

Bahkan jika kamu gagal, kamu akan tahu dimana kekuranga dari usahamu selama ini. PERBAIKI ! maka itulah yang akan kamu lakukan pada waktu berikutnya.

Tidak masalah jika kamu gagal, kamu akan tetap mengingat dan tahu bagaimana usaha itu. Maka energi yang telah kamu keluarkan akan menyerap ke dalam diri dan menjadikanmu pribadi yang jauh lebih tangguh. Bermasalah jika kamu hanya dapat menginginkan tanpa pernah kamu lakukan apa yang perlu kamu lakukan !.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun