Teori Behavioristik
Teori Behavioristik merupakan Teori yang mempelajari mengenai perilaku manusia. Fokus dalam Teori Behavioristik ini lebih menekankan terhadap perubahan tingkah laku manusia.Perspektif behavioristik berfokus pada peran belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan stimulus yang menimbulkan suatu perilaku reaksi. Dalam teori behavioristik, tingkah laku sepenuhnya diatur dalam aturan, bisa diramalkan, serta bisa ditentukan. Teori ini menjelaskan bahwa tingkah laku keterlibatan seseorang karena mereka telah mempelajarinya terlebih dahulu melalui pengalaman. Teori Belajar Behavioristik
menekankan pembelajaran seseorang berkaitan dengan peristiwa lingkungan. Maka dari itu,lingkungan lah yang memiliki peran penting dan berkaitan erat dengan proses pembelajaran.
Prinsip Teori belajar Behavioristik ada 3, yaitu :
1. Perubahan perilaku pada individu menandakan sebuah pembelajaran
2. Fokus pada stimulus dan respon
3. Penguatan ( Reinforcement)
Menurut teori belajar behavioristik, hasil akhir yang dapat diperoleh dari proses pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa. Thorndike dalam Moreno (2010), berpendapat bahwa siswa yang siap menerima perubahan perilaku akan membawa kepuasan
tersendiri. Selain itu, stimulus dan respons ini perlu diulangi untuk mendapatkan perubahan perilaku yang diharapkan. Implikasi teori belajar merupakan bagian penting dari teknologi pendidikan, dan memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatan sarana dan prasarana untuk mengoptimalkan dan meningkatkan pendidikan.
Implikasi teori behavioristik dalam pembelajaran yaitu:
1. Pembelajaran adalah upaya alih pengetahuan dari guru kepada siswa.
2. Tujuan pembelajaran lebih ditekankan pada bagaimana menambah pengetahuan.
3. Strategi pembelajaran lebih ditekankan pada perolehan keterampilan yang terisolasi dengan akumulasi fakta yang berbasis pada logika liner.
4. Pembelajaran mengikuti aturan kurikulum secara ketat dan belah lebih ditekankan pada keterampilan mengungkapkan kembali apa yang dipelajari.
5. Kegagalan dalam belajar atau ketidak mampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.
6. Evaluasi lebih ditekankan pada respons pasif melalui sistem paper and pencil test dan menuntut hanya ada satu jawaban yang benar. Dengan demikian, evaluasi lebih ditekankan pada hasil dan bukan pada proses, atau sintesis antara keduanya.
Teori Humanistik
Psikologi humanistik adalah pendekatan dalam psikologi yang menekankan pada pengalaman subjektif individu dan potensinya untuk berkembang. Berbeda dengan pendekatan psikologi lainnya, seperti psikoanalisis yang berfokus pada alam bawah sadar atau behaviorisme yang menekankan pada perilaku yang dapat diamati, psikologi humanistik lebih menekankan pada pengalaman manusia secara keseluruhan. Pendekatan ini memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki kesadaran diri, kebebasan memilih, dan kapasitas untuk bertumbuh dan berkembang.
Implikasi Teori Humanistik dalam pembelajaran ,Teori belajar humanistik menekankan pentingnya memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dengan potensi yang harus dikembangkan, bukan hanya sebagai penerima pasif informasi. Dalam konteks pendidikan, teori ini mendorong pendekatan yang berpusat pada siswa, di mana kebutuhan, minat, dan pengalaman siswa menjadi pusat dari proses pembelajaran. Guru yang menganut pendekatan humanistik berupaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan  pribadi siswa. Mereka memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan diri, mengeksplorasi minat mereka, dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah membantu siswa mencapai aktualisasi diri,yaitu mencapai potensi penuh mereka baik secara akademis maupun personal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H