Mohon tunggu...
Dian Burhani
Dian Burhani Mohon Tunggu... Penulis - Science writer

Science writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Cara Meminta Izin Absen Sekolah Anak di Belanda?

13 September 2024   11:35 Diperbarui: 13 September 2024   11:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah dasar adalah salah satu hal yang wajib di Belanda. Setelah berumur 4 tahun, para orangtua akan disurati dari pemerintah daeerah setempat (Gemeente) untuk menanyakan apakah anaknya sudah terdaftar sekolah atau belum. Semua orang ya, bukan hanya warga asli Belanda tapi juga yang memiliki resident permit (semacam KTP).

Begitu juga yang terjadi dengan saya. Pada saat anak saya sudah mendapat resident permit, saya kemudian disurati untuk menanyakan apakah saya sudah mendaftarkan anak saya di sekolah. Usia 4-6 tahun anak-anak akan ditempatkan di Grup 1 dan 2 (setingkat Taman Kanak-Kanak (TK) di Indonesia).

Sama seperti TK pada umumnya, anak-anak akan belajar sambil bermain. Setelah umur 6 tahun, anak-anak akan naik tingkat ke Grup 3 (setara dengan kelas 1 SD di Indonesia).

Di Belanda, sekolah bukan hanya wajib tapi juga gratis. Kehadiran dan keterlambatan juga bukan hal main-main. Setiap sekolah memiliki aplikasi yang digunakan sekolah untuk memberikan pengumuman, komunikasi dengan wali murid, dan berbagi momen-momen kegiatan yang dilakukan di sekolah.

Jika dirasa memang akan terlambat, wali murid bisa mengabarkan melalui aplikasi tersebut mengenai keterlambatan anak. Tetapi jika tidak dikabarkan, sekolah akan menegur jika kita telat dan kalau hal tersebut berulang, bahkan terancam dikeluarkan dari sekolah.

Walaupun saya sendiri belum pernah menemui orang yang memiliki pengalaman mengenai hal ini, setidaknya peringatan ini disebutkan dalam buku panduan yang diberikan oleh sekolah pada saat hari pertama masuk. Melalui aplikasi tersebut wali murid juga dapat mengabarkan apabila anak izin 1 hari karena sakit atau ada kunjungan ke dokter.

Meminta izin untuk tidak masuk sekolah sebenarnya bukan hal yang sulit. Setidaknya untuk anak-anak Grup 1 dan 2. Lain halnya dengan Grup 3 ke atas, karena tentu saja ketidakhadiran akan menyebabkan anak tertinggal pelajaran.

Pengalaman saya untuk anak Grup 1 dan 2, untuk izin 3 -- 10 hari dapat dilakukan dengan mengisi form yang berisi kapan anak akan tidak masuk sekolah, dimana anak akan berada pada saat izin sekolah dan alasan tidak bisa masuk sekolah.

Sekilas mirip dengan surat izin cuti. Kalau lebih dari 10 hari, bersiap-siaplah untuk meminta izin langsung ke Gemeente. Seperti pengalaman saya kemarin.

Karena urusan riset selama 3 bulan yang harus dilakukan di Indonesia, dan saya hanya berdua dengan anak saya, saya harus memboyong anak saya ke Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, saya harus meminta izin ke Gemeente. Kita tidak perlu datang atau mengirimkan email secara langsung ke Gemeente. Permohonan izin bisa dilakukan melalui sekolah. Hal yang pertama dilakukan adalah tentu saja mengabarkan ke guru kelas anak kita, kemudian ke kepala sekolah.

Kepala sekolah kemudian akan bertanya mengenai alasan izin dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh anak kita pada saat libur tersebut. Kita juga harus mengisi form (form yang sama untuk izin 3-10 hari yang saya sebutkan sebelumnya).

Form tersebut akan diteruskan oleh kepala sekolah kepada Gemeente. Gemeente kemudian akan menyurati kita lewat email dan surat resmi mengenai keputusan apakah permohonan izin kita diterima atau ditolak. Kalau diterima tentu saja anak bisa absen tetapi kalau ditolak tidak usah khawatir.

Permohonan izin 3 bulan saya ternyata ditolak dengan alasan bahwa melakukan riset di Indonesia bukan hal yang urgent dan anak tidak perlu ikut. Dan kalau saya memaksakan anak saya absen saya bisa dipanggil ke pengadilan.

Padahal saya sudah menjelaskan bahwa saya hanya berdua dengan anak saya dan kami tidak punya sanak saudara disini. Tapi pihak Gemeente untungnya tidak serta merta menolak tapi juga memberikan opsi lain.

Opsinya adalah anak saya akan dikeluarkan dari sekolahnya selama libur dan saya harus memastikan anak saya bersekolah yang setingkat di Belanda di Indonesia yang dibuktikan dengan form yang harus ditandatangani dan dicap stempel sekolah.

Saya pun kemudian berkonsultasi dengan kepala sekolah anak saya dan kepala sekolahnya juga memastikan walaupun status anak saya dikeluarkan dari sekolah terhitung sejak anak saya absen, tapi sekolah akan menyambut kembali anak saya di kelas yang sama pada saat kami kembali ke Groningen. Sayapun menjadi tenang.

Untungnya ada TK yang bagus di dekat rumah kami di Indonesia. Saya kemudian menemui kepala sekolah TK tersebut dan berkonsultasi dengan beliau. Alhamdulillah anak saya diterima sekolah walaupun hanya tiga bulan saja.

Setelah itu, form dari Gemeente yang berisi tanggal mulai dan hari terakhir anak saya sekolah di Indonesia saya kirimkan lewat email. Beberapa hari kemudian saya mendapatkan email dan surat resmi dari Gemeente bahwa anak saya statusnya sudah dikeluarkan dari sekolah di Belanda sesuai dengan waktu tersebut.

Tiga bulan berlalu, satu minggu sebelum kembali ke Belanda saya mengirimkan email kepada kepala sekolah anak saya di Belanda bahwa kami akan kembali ke Belanda dan saya berharap anak saya dapat kembali ke sekolahnya di hari yang sudah dtentukan. Kepala sekolahnya menyambut baik dan menenangkan saya bahwa anak saya diterima dan terdaftar kembali di kelas yang sama.

Begitulah pengalaman saya meminta izin absen selama 3 bulan untuk anak saya yang sedang bersekolah di Belanda. Semoga pengalaman yang saya bagikan berguna bagi yang membutuhkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun