Mohon tunggu...
Dian Burhani
Dian Burhani Mohon Tunggu... Penulis - Science writer

Science writer

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

What to do setelah sampai di Groningen (Part 1)

21 Agustus 2022   03:06 Diperbarui: 21 Agustus 2022   05:03 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kincir Angin di Perjalanan Kereta dari Schipol ke Groningen/Dok pribadi

Persiapan barang-barang yang akan dibawa juga ga ribet. Baju secukupnya (karena nanti pakaian kita akan menyesuaikan musim dan suhu disana). Awal bulan Agustus kemarin suhu Groningen lumayan tinggi hingga mencapai 40 oC. Untungnya waktu saya sampai, sekitar pertengahan Agustus suhunya sudah masuk ke 30 oC ke bawah. 

Yang penting adalah obat-obatan. Saya bawa lumayan banyak tolak angin. Hahaha. Kemudian obat umum seperti parasetamol. Jangan lupa vitamin juga. Makanan juga saya ga terlalu bawa banyak. Yang penting ada untuk beberapa hari awal di Groningen. Peralatan mandi dan skin care juga jangan lupa dibawa. 

Penerbangan luar negeri juga ga ribet. Saya cek di web Emirates, untuk masuk Dubai dan Amsterdam (Schipol) tidak lagi membutuhkan hasil PCR. Saya sudah jaga-jaga dengan memprint sertifikat vaksin format EU di Peduli Lindungi, tapi ternyata tidak diminta. Sewaktu masuk bandara Schipol saya malah kaget karena ga ada yang pakai masker lagi. Bahkan pada saat naik kereta dari Schipol ke Groningen, hanya saya dan teman saya yang menggunakan masker. 

Oh, iya. Untuk ke Groningen kita harus naik kereta dulu sekitar 2 jaman. Jadwal kereta bisa diliat di aplikasi NS (bisa didonlot di play store). Untuk naik kereta dan bus disini kita membutuhkan yang namanya OV Chipkaart. Semacam kartu Brizzi kayak di Indonesia. OV chipkaart ini bisa kita beli di bandara Schipol. 

Untuk kartu nya kita membayar 7.5 euro belum termasuk isian nya. Untuk isiannya kita nambah lagi. Kemarin saya cukupkan 50 euro. Jadi, 7.5 euro untuk beli kartu sisanya untuk isian kartu. Setelah dapat kartu kita ga perlu pesan tiket kereta lagi. Cukup ngetap di gate untuk keberangkatan ke stasiun Groningen (Gate 1 dan 2) dan ngetap lagi waktu keluar (sama kayak naik KRL/MRT di Jakarta lah). 

Untuk tiket kereta ada kelasnya gitu. Kelas 1 dan Kelas 2. Saya pilih kelas 2 bayarnya 27.5 euro. Untuk seatingnya terserah. Tapi kita harus masuk ke gerbong yang ada tulisan angka 2 nya. Sampai di Groningen, kita nyambung ke apartemen tempat saya ngekos dengan menggunakan bus. Sama juga kayak naik busway di Jakarta. Kita ngetap naik dan ngetap lagi turun. 

Satu lagi yang mesti dibeli sesampainya di Schipol adalah sim card HP. Disini yang lumayan digunakan adalah Lebara. Untuk kartu kosongannya ada yang gratis ada yang bayar 1 euro. Kalo di bandara sih katanya gratis, tapi waktu itu saya ga nemu. 

Kartu lebara ini bisa dibeli di beberapa toko di Groningen, salah satunya adalah Primera yang ada di Paddepoel. Nah, setelah kita pasang kartunya, kemudian isi kuota. Saya pakai yang standar dulu untuk satu bulan awal ini. 4 GB seharga 10 euro. Lumayan lah. Karena di apartemen ada wifi dan di kampus juga ada. Internet dibutuhkan kalo di jalan aja sih. Jadi, harusnya 4 GB untuk satu bulan sudah cukup. 

Ada beberapa hal lagi yang harus dilakukan sesampainya di Groningen. Tunggu journal saya selanjutnya yaaa. Tot ziens!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun