Mohon tunggu...
Dian Bin Santoso
Dian Bin Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa iain kendari

Cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Permainan

18 Desember 2022   18:19 Diperbarui: 18 Desember 2022   18:20 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori permainan (game theory) diperkenalkan oleh ahli matematika bernama 

John Von Neuman dan ahli ekonomi Oskar Morgenstern pada tahun 1944, dan tidak 

lama setelah itu teori ini dianggap sebagai terobosan baru dalam penelitian tentang 

perusahaan oligopoli. Secara umum teori permainan berkaitan dengan strategi terbaik 

dalam berbagai situasi konflik. Misalnya perusahaan dapat menggunakan teori 

permainan dalam mengambil keputusan tentang harga atau menentukan bahwa 

apakah perusahaan akan menambah kapasitas produksi dalam upaya untuk mencegah 

pemain baru masuk dalam industri. Jadi secara umum teori permainan dapat 

memperlihatkan bagaimana perusahaan oligopoli membuat keputusan strategis untuk 

memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya atau bagai bagaimana 

perusahaan oligopoli dapat memperkecil ancaman potensial, sebagai akibat langkah 

strategis dari pesaingnya.

1.Konsep Dasar

Teori permainan (games theory) merupakan salah satu alat utama yang 

digunakan oleh para ekonom dalam pemilihan strategi yang dilakukan oleh 

perusahaan. Model teori permainan berusaha untuk menggambarkan strategi atas 

situasi kompleks dengan cara yang sangat sederhana. Sama dengan model-model 

sebelumnya, model teori permainan meringkas rincian dari suatu masalah sampai 

kepada bentuk matematisnya. Kekuatan utama model teori permainan adalah 

memungkinkan kita mencapai inti dari suatu permasalahan.

Dalam setiap situasi ketika individu-individu membuat suatu pilihan strategis 

dan hasil akhirnya adalah tergantung pada tindakan yang dipilih masing-masing 

individu, dapat dipandang sebagai suatu permainan (game). Pada dasarnya setiap 

permainan memiliki tiga elemen dasar yaitu; (1) pemain, (2) strategi, dan (3) imbalan 

(payoffs). 

*Pemaian

Dalam suatu permainan, masing-masing pengambil keputusan disebut dengan 

pemain (player). Pemain dapat dalam bentuk individu-individu seperti dalam 

permainan domino, perusahaan (seperti pada pasar persaingan tidak sempurna), 

negara (seperti dalam konflik militer). Seluruh pemain dianggap memiliki 

kemampuan untuk memiliki di antara berbagai tindakan yang mungkin. Biasanya 

jumlah pemain bersifat tetap selama permainan berlangsung, dan pemain sering kali 

dicirikan oleh jumlah pemain (dua pemain, tiga pemain, atau n pemain). Dalam 

pembahasan ini kita terutama mempelajari teori permainan dengan dua pemain, dan 

akan menamai para pemain ini dengan Perusahaan A dan Perusahaan B. 

*Strategi

Strategi adalah tindakan yang terbuka dilakukan untuk masing-masing pemain. Suatu 

strategi mungkin saja berupa tindakan sederhana misalnya mengambil kartu lain atau 

tindakan yang sangat kompleks berupa membangun pertahanan yang canggih, 

tergantung dari jenis permainan yang dilakukan. Meskipun demikian masing-masing 

strategi diasumsikan sebagai tindakan spesifik dan didefinisikan dengan baik. 

Walaupun beberapa permainan menawarkan kepada para pemain beberapa strategi 

yang berbeda, tetapi beberapa hasil penting dapat digambarkan untuk suatu situasi di 

mana masing-masing pemain hanya mempunyai dua strategi yang berbeda. Pada permainan non kooperatif, maka para pemain tidak dapat mencapai persetujuan antara 

satu dengan yang lain tentang strategi apa yang akan mereka mainkan, setiap pemain 

tidak mengetahui dengan pasti tenang strategi apa yang akan dilakukan oleh pemain 

lainnya

*Imbalan (Payoff)

Hasil akhir atas pemain dari satu permainan sebagai kesimpulan disebut imbalan. 

Imbalan (payoff) biasanya diukur dengan tingkat kepuasan yang dicapai oleh masingmasing pemain, umumnya diukur dengan satuan moneter misalnya laba untuk 

perusahaan. Dalam teori permainan, secara umum kita mengasumsikan bahwa para 

pemain dapat membuat peringkat imbalan dari suatu pemain dari tingkat paling 

disukai sampai kepada yang kurang disukai, dan berusaha mecapai imbalan yang 

tertinggi yang dapat dicapai. Imbalan meliputi seluruh aspek yang terkait dengan 

hasil dari suatu permainan. Dalam hal ini meliputi aspek moneter secara eksplisit dan 

implisit berapa perasaan dari para pemain atas hasil tersebut, misalnya apakah mereka 

merasa malu atau memperoleh kebanggaan. Secara alami, para pemain lebih 

menyukai imbalan yang menawarkan kepuasan lebih dibanding permainan yang 

menawarkan kepuasan kurang. Dalam beberapa permainan, imbalan hanya berupa 

transfer di antara pemain dalam hal ini satu pemain yang menang dan yang lain kalah. 

Meskipun demikian beberapa permainan yang kita lihat bukan merupakan permainan 

yang berjumlah nol (sero sum). Bahkan beberapa permainan mungkin menawarkan 

imbalan yang lebih besar kepada seluruh pemain dibanding dengan permainan 

lainnya.

2.Strategi Dominan dan Keseimbangan Nash

*Strategi Dominan

Untuk menjelaskan penerapan strategi dominan dalam pasar oligopoli, mari 

kita perhatikan bagaimana para pemain memilih strategi untuk memaksimumkan 

imbalan mereka. Kita mulai dengan permainan yang sederhana dalam suatu industri 

yang terdiri atas dua perusahaan (duopoli) misalnya perusahaan A dan perusahaan B. 

Masing-masing perusahaan memiliki dua pilihan strategi misalnya memasang iklan 

atau tidak memasang iklan. 

Dalam kasus ini, kedua perusahaan yaitu perusahaan A dan B memiliki 

strategi dominan memasang iklan, dan akan menjadi keseimbangan akhir. Oleh karena itu kedua perusahaan (A dan B) akan memasang iklan tanpa perlu 

mempertimbangkan apa yang dilakukan oleh perusahaan lain dan akan memperoleh 

laba berturut-turut sebesar 4 dan 3 (sel kita atas matriks imbalan pada Tabel 11.1). 

Oleh dalam kasus ini solusi memasang iklan atau keseimbangan dari kedua 

perusahaan akan tetap dipertahankan, apakah perusahaan A atau perusahaan B yang 

memulai strateginya, atau kedua perusahaan melakukan strategi bagi perusahaannya 

secara bersamaan.

*Keseimbangan Nash

Dalam menentukan kemungkinan hasil dari suatu permainan, kita telah

membarakan hasil yang telah bekerja secara stabil. Strategi dominan adalah suatu

yang stabil, namun dalam kenyataan banyak permainan, atau lebih pemain tidak

memiliki strategi dominan. Oleh karena itu kita membutuhkan suatu konsep

keseimbangan yang lebih umum.Ingat

kembali bahwa suatu ekuilibrium nash adalah serangkaian strategi atau tindakan yang

memungkinkan masing-masing pemain melakukan hal yang terbaik yang dapat

dilakukan dengan memperhitungkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing-pesaingnya. 

dokpri
dokpri

Contoh tersebut menunjukkan bahwa strategi pemasangan iklan yang gencar

dilakukan oleh perusahaan A dan perusahaan B adalah keseimbangan Nash, misalkan

perusahaan B memilih melakukan perikalan sebagai strategi dominannya, maka

strategi optimal untuk perusahaan A adalah juga memasang iklan. Perlu diperhatikan

bahwa ketika kedua perusahaan memilih strategi yang dominan, maka masing-masing

perusahaan dapat memilih strategi optimum tanpa memperdulikan strategi yang

dipilih pesaingnya. Dalam hal ini hanya perusahaan B yang memilih strategi

dominan. Perusahaan A tidak memilikinya, sehingga perusahaan A tidak dapat

memilih strategi optimumnya tanpa terlepas dari perusahaan B. Perlu diketahui

bahwa ketika setiap pemain telah memilih strategi optimum berdasarkan strategi yang

telah dipilih oleh pemain lainnya, maka kita akan berada pada keseimbangan nash,

tetapi keseimbangan nas tidak mutlak memerlukan keseimbangan strategi dominan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun