Mohon tunggu...
dian ayus
dian ayus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tantangan Masa Depan Bagi Pekerja: Menghadapi Era Digital Dengan Inovasi dan Adaptasi

11 Mei 2024   17:20 Diperbarui: 11 Mei 2024   17:30 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tantangan Masa Depan Bagi Pekerjaan: Menghadapi Era Digital dengan Inovasi dan Adaptasi"

 

Di tengah gelombang transformasi teknologi yang mengubah cara kita bekerja, tantangan masa depan menjadi semakin menonjol. Pekerja di seluruh dunia menghadapi masalah yang membutuhkan perubahan cepat dan pendekatan baru, karena perubahan lanskap pekerjaan dan tekanan globalisasi.

Perubahan teknologi yang meningkatkan otomatisasi dan kecerdasan buatan merupakan kendala utama. Meskipun membuka peluang baru, ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang pekerjaan yang terancam oleh mesin. Untuk mengatasi hal ini, pekerja harus meningkatkan keterampilan yang relevan dengan era teknologi saat ini. Mereka juga harus meningkatkan kemampuan analitis dan kreatif mereka, yang telah diubah oleh kemajuan teknologi.

Selain itu, globalisasi telah meningkatkan persaingan dan kolaborasi di tempat kerja secara global. Meskipun ini memungkinkan lebih banyak peluang untuk bekerja sama di luar negeri, ini juga memaksa karyawan untuk bersaing dengan pekerja dari seluruh dunia. Pekerja harus siap untuk belajar dari berbagai budaya dan bekerja dalam tim yang terdiri dari orang-orang dari berbagai budaya.

Seiring dengan  berjalannnya waktu mencari pekerjaan terasa semakin sulit dengan ketersediaan lapangan kerja yang semakin sedikit, pelamar harus mati-matian untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi mereka. Banyak dari mereka yang mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan atau keahlian mereka.

Dengan jumlah pekerja yang jauh melebihi jumlah lapangan kerja yang tersedia, pasar tenaga kerja Indonesia sangat kompetitif. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat, yang lebih sulit bagi orang untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.

Terdapat beberapa faktor yang mungkin dialami banyak pelamar saat hendak melamar pekerjaan sehingga sulit untuk mendapat pekerjaan. Sebagian besar pelamar tidak mengetahui pekerjaan apa yang cocok untuk dirinya sendiri sehingga asal melamar pekerjaan, biasanya orang dengan tipe tersebut kan berusaha keras memberikan jawaban sesuai kemampuan dan kurang percaya diri saat menjalani test psikotes.

Perlunya persiapan saat hendak melamar pekerjaan sangatlah penting, Sebagian besar orang percaya bahwa melamar pekerjaan hanyalah ajang untuk coba-coba dengan harapan peluang lulusan strata satu lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Karena persaingan di dunia saat ini jauh berbeda dibandingkan dahulu. Sebelum melamar pekerjaan, Anda harus tahu apa yang harus anda lakukan dan disiapkan, seperti membuat CV yang baik, berpakaian dengan baik saat wawancara, dan bagaimana berurusan dengan HRD.

Lulusan strata satu saat ini dapat ditemukan di mana-mana, terutama dengan banyaknya kampus di Indonesia, dari negeri hingga swasta, dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Oleh karena itu, populasi strata satu terus meningkat, dan jumlah mahasiswa yang lulus setiap tahun juga meningkat,sehingga terkadi banyak persaingan.

Latar belakang pendidikan juga menjadi faktor utama, adanya budaya indonesia yang masih sering menghakimi soal dari mana asal universitas, apa akreditasinya dan jurusan apa yang diambil sehingga hal itu sangat berpengaruh terhadap penilaian perusahaan yang hendak dituju. Akibatnya, orang-orang dengan latar belakang pendidikan yang dianggap kurang bergengsi memiliki kemungkinan untuk tersingkir, tidak peduli seberapa baik institusi pendidikannya.

Selain beberapa faktor tersebut, banyak orang percaya bahwa penampilan fisik atau kecantikan seseorang dapat memengaruhi peluang pekerjaan mereka. penting untuk mengevaluasi seberapa penting faktor ini berperan dalam mencari pekerjaaan. Secara umum, orang dengan penampilan menarik cenderung mendapatkan perhatian lebih dalam proses seleksi awal. Namun, penting untuk dicatat bahwa faktor ini tidak selalu menjadi penentu akhir dalam memperoleh sebuah pekerjaan.

Banyak faktor yang memengaruhi keputusan seseorang untuk menerima pekerja. Ini termasuk kualifikasi akademik, pengalaman kerja, keterampilan, kepribadian, dan potensi pengembangan. Meskipun penampilan yang menarik mungkin membantu pada tahap awal pemilihan, banyak faktor lain yang lebih penting saat perusahaan dinilai secara keseluruhan.

Dalam mencari pekerjaan di Indonesia, penting bagi pencari kerja untuk mempersiapkan diri dengan baik. Fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan, meningkatkan kualifikasi pendidikan, dan memperluas jaringan profesional dapat membantu meningkatkan peluang dalam mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. keterampilan yang relevan, meningkatkan standar pendidikan, dan memperluas jaringan profesional.

Mencari pekerjaan di Indonesia memang sulit, terutama karena persaingan yang ketat dan jumlah lapangan kerja yang terbatas. penilaian akhir berdasarkan kualifikasi, keterampilan, pengalaman, dan kepribadian tetap menjadi faktor utama dalam pengambilan kepustusan oleh perusahaan, meskipun penampilan menarik dapat membantu dalam proses seleksi awal. oleh karena itu, sangat penting bagi para pencari kerja untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mengeksplorasi peluang pekerjaan yang ada.

Dalam menghadapi semua masalah ini, penting untuk diingat bahwa kerja sama antara individu, perusahaan, dan pemerintah akan menjadi kunci untuk mengatasi perubahan yang cepat dalam dunia kerja. Hanya dengan beradaptasi, belajar secara terus-menerus, dan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, kita dapat membangun masa depan kerja yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun