Mohon tunggu...
FDY81
FDY81 Mohon Tunggu... Administrasi - FDY81

FDY81

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Intervensi Orangtua dalam Hidup Rumah Tangga?

12 Januari 2020   21:29 Diperbarui: 12 Januari 2020   22:16 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pandangan orang pada umumnya  pernikahan adalah suatu hal yang indah. Suatu kebahagiaan bagi orangtua ketika mereka mampu mengantar anaknya untuk memasuki satu babak baru dalam kehidupannya yaitu perkawinan. 

Pada situasi demikian orangtua dihadapkan terhadap suatu realita bahwa anak mereka telah dewasa dan bukan lagi anak kecil yang dulunya setiap saat menjadi milik mereka sepenuhnya, di mana anak dengan keluarganya juga memiliki waktu yang ingin mereka lewati bersama tanpa mengabaikan orangtuanya. 

Orangtua pun dituntut untuk semakin dewasa dan bijaksana dalam mendampingi anaknya dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang baru dibina. 

Satu hal yang sering dilakukan oleh orangtua pada umumnya adalah intervensi berlebihan dalam kehidupan rumah tangga anaknya. Mungkin bagi mereka intervensi itu adalah perwujudan kasih sayang mereka yang tak pernah putus terhadap anaknya, tetapi pada kenyataannya yang terjadi kadang justru semakin memperburuk keadaan. 

Terlebih lagi ketika seringkali anak menelan bulat - bulat setiap perkataan orangtua tanpa mencermati dengan baik sisi positif dan negatif dari perkataan orangtuanya, sehingga yang terjadi adalah justru semakin memperuncing suatu keadaan. 

Jaman sekarang ini bukanlah jaman di mana para anak mantu  akan mendengarkan setiap perkataan orangtua lalu menyimpan rapat - rapat dalam hati.  Jaman itu sudah berlalu, orangtua pun harus belajar menyesuaikan dengan keadaan yang ada tanpa harus kehilangan wibawa di hadapan anak - anaknya. 

Tak semua orangtua mampu menyampaikan pesannya dengan baik dan anak mantu tak semua juga mampu menyikapi pesan itu dengan cermat. Akhirnya yang timbul adalah miss komunikasi yang  berkepanjangan.

Semua orangtua mengharapkan anak - anaknya memiliki rumah tangga yang rukun dan damai. Kebijaksanaan orangtua diuji ketika anaknya mengalami suatu persoalan dalam rumah tangga. 

Peran orangtua di sini adalah sebagai pendengar dan mencari solusi dari persoalan yang ada di depan mata tanpa harus memaksakan anak untuk mengikuti nasehatnya. Biarkanlah anak mempertimbangkan setiap saran tersebut lalu melaksanakannya. 

Orangtua tak perlu merasa gusar ketika nasehat mereka tidak diterima oleh anaknya. Kadang ada orangtua yang merasa kecewa karena nasehat mereka tidak dihiraukan. 

Sadarilah bahwa satu persoalan memiliki beberapa alternatif jalan keluar.  Perlu mereka ketahui bahwa anaknya pun sementara berproses menuju pada kedewasaan dalam kehidupan rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun