Mohon tunggu...
Diana Wardani Zuhroh
Diana Wardani Zuhroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga/Universitas Indonesia

Hobinya beranekaragam. Contohnya: bernyanyi, menggambar, voice acting, olahraga, dan lain lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Nikmati Proses! Sekolah Jangan Gila Nilai!

21 Juni 2022   00:45 Diperbarui: 21 Juni 2022   00:49 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak sekali dari pelajar-pelajar di Indonesia yang ingin sekali memiliki nilai tinggi. Mungkin itu normal, mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan. 

Akan tetapi, apakah kalian yakin bahwa mereka semua yang ingin mendapatkan nilai tinggi itu dicapai dengan cara yang jujur? Kalau menurut saya sendiri sih tidak semua.

Pada dasarnya di Indonesia sendiri banyak yang menginginkan nilai tinggi dan menganggap bahwa pelajar yang mendapatkan nilai tinggi itu pintar, serta lebih dihargai daripada yang mendapatkan nilai biasa-biasa saja. 

Bahkan guru-guru di sekolah kebanyakan lebih menghargai pelajar yang mendapatkan nilai tinggi, orang tua di rumah juga kebanyakan menuntut anak-anak mereka untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa melihat prosesnya.

Mungkin banyak dari kita yang pernah gila nilai pada saat masih duduk dibangku sekolah. Pada saat mendapatkan nilai yang tinggi, perasaan kita pasti akan senang sekali. Akibat dari gila nilai tersebut, kebanyakan pelajar memilih untuk menggunakan cara yang tidak jujur, seperti contohnya menyontek. 

Dalam hal ini, pelajar bisa saja bekerja sama dengan temannya untuk mendapatkan nilai tinggi, membuat kertas contekan, menyogok, dan lain sebagainya. 

Namun, sebagian pelajar juga ada yang mendapatkan nilai tinggi dengan cara yang jujur. Tapi apakah kalian yakin bahwa seorang pelajar yang mendapatkan nilai tinggi dengan cara yang jujur akan paham dengan yang dipelajari?

Seorang yang gila nilai akan lebih fokus untuk mencapai nilai yang tinggi tanpa melihat prosesnya seperti apa. 

Menurut saya hal ini merupakan suatu tindakan yang merugikan diri sendiri, karena jika kita fokus dengan nilai, maka kita tidak sempat untuk menikmati dan memasukkan apa yang telah kita pelajari ke dalam otak kita, kita hanya mempelajarinya sekilas lalu melupakannya begitu saja.

Saya merupakan pelajar yang dari kecil dituntut oleh orang tua saya untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Bahkan jika nilai saya turun saja saya sudah dimarahin. Pada waktu SMA, saya sendiri merupakan orang yang gila nilai. Saya melakukan cara apapun demi mendapatkan nilai bagus, termasuk menyontek. 

Akan tetapi, saya lebih maksimalkan pada tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Saya merupakan pelajar yang sangat rajin pada masa itu, tapi apakah kalian tahu? Ternyata walaupun saya rajin dan mendapatkan nilai yang tinggi, ilmu yang masuk di dalam diri saya hanya sedikit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun