Sejak awal pandemi bulan Maret 2020 lalu, hampir seluruh sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran via daring atau disebut dengan pembelajaran jarak jauh alias PJJ, sebagai upaya perlindungan siswa dari resiko penularan dan penyebaran virus corona atau  covid-19.Pada saat memasuki bulan ke-8 pelaksanaan pembelajaran jarak jauh,beragam tantangan dan permasalahan pun mulai muncul kepermukaan.Hal tersebut terlihat melalui data dan fakta di lapangan yang dikumpulkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang pendidikan,Retno Listyarti,menyebut bahwa beragam permasalahan harus dihadapi baik oleh para siswa,guru,orang tua murid,sekolah,hingga dinas pendidikan diwilayah masing-masing. Dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sama sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.Pelaksanaan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan kemampuan,sarana,dan prasarana berupa handphone, laptop,dan jaringan bagi guru dan peserta didik serta kemampuan yang terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak terganggu.Lalu, bagaimana dengan pembelajaran produktif untuk peserta didik SMK yang seharusnya banyak menghabiskan pembelajaran produktif/kejuruan dengan praktik?
    Sejumlah sekolah menengah di Jawa Tengah, salah satunya di sekolah SMK N 1 Kendal yang memiliki beberapa bidang kejuruan salah satunya kejuruan tata busana dan multimedia,sama halnya merasakan dampak pandemic Covid-19.Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online kurang mengena bagi para siswa sekolah kejuruan mengharuskan banyak pratik langsung. Menurut saya, penerapan PJJ di SMK N 1 Kendal dinilai sedikit menyulitkan bagi siswa smk,dikarenakan siswa hanya mendapat penyampaian materi atau teori saja.Sementara itu, saat ini sudah memasuki di semester ke-2(akhir) siswa hanya bisa mendapatkan materi saja dan terkadang guru pengampu mata pelajaran poduktif juga mengalami kebingungan untuk pembelajaran yang sesuai dengan standart pembelarajaran produktif. Padahal,siswa sangat berharap untuk bisa melakukan kegiatan praktik langsung apalagi bagi siswa yang saat ini sudah kelas duabelas akhir yang mungkin seharusnya bisa lebih mengusai dibidang kejuruannya. Misalnya,pada jurusan multimedia di SMK N 1 Kendal yang seharusnya para siswa mampu mengoperasikan berbagai macam aplikasi seperti CorelDraw,Adobe Photoshop,Adobe Ilustrator, blender dan kamera digunakan untuk mengedit video, membuat berbagai jenis desain gambar, serta  membuat animasi. Hal ini sangat disayangkan bagi siswa kelas dua belas di akhir jika disuruh untuk membuat suatu projek projek untuk memenuhi tugas produktif,dikarenakan adanya beberapa kendala di fasilitas seperti laptop atau komputer, kamera yang tidak semua para siswa memilikinya.
Selanjutnya,berbicara mengenai tuntutan tugas di SMK N 1 Kendal untuk mata pelajaran poduktif atau kejuruan multimedia memang tidak banyak memberikan tugas. Untuk semester kedua ini, siswa diharapkan oleh guru mapel produktif multimedia dapat menyelesaikan sutau tugas atau projek yang akan diberikan oleh guru kepada siswa jurusan multimedia,salah satu contoh projek multimedia ialah membuat video atau film pendek.Mungkin siswa bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan menggunakan handphone,tetapi tugas tersebut belum tentu sempurna sesuai harapan guru mapel produktif.
Dari hal-hal tersebut, penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di SMK N 1 Kendal di masa pandemic  memang mengalami permasalahan dan tantangan khususnya untuk mata pelajaran poduktif. Para siswa  hanya bisa belajar materi pelajaran produktif atau kejuruan yang diberikan oleh guru.Memang PJJ saat ini memiliki banyak kendala salah satunya belum bisa melakukan praktik secara langsung,dan belum bisa memenuhi tuntutan tugas produktif sesuai dengan yang diharapkan oleh guru mapel produktif. Dari kejadian yang terjadi saat ini kita bisa mengambil sisi positifnya salah satunya siswa lebih mengenal dan meningkatkan kecanggihan teknologi.Saat ini kita semua hanya bisa menunggu situasi dan keadaan aman dari bahaya virus corona sampai benar – benar keadaan kembali seperti semula tanpa adanya virus yang menyebar,barulah kita bisa melakukan pembelajaran  tatap muka.
Diana Safitri
SMK Negeri 1 Kendal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H