Mohon tunggu...
Diana Safira
Diana Safira Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Setiap tulisan adalah petualangan baru, dan setiap kata adalah warna dalam palet tak terbatas imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Pinggiran Jalan hingga ke Ruko, Berikut Kisah Penjual Nasi Lesah Pak Badut yang Mampu Menghasilkan Omzet hingga Puluhan Juta per Bulan

9 Februari 2023   19:20 Diperbarui: 9 Februari 2023   19:23 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAGELANG -- Kepopuleran makanan lesah sebagai makanan khas daerah Magelang mampu mengubah nasib pengusaha Nasi Lesah Pak Badut.

Lesah adalah salah satu makanan khas Kota Magelang yang sangat dikenal masyarakat setempat. Terbuat dari bahan dasar yang hampir sama dengan soto, lesah memiliki ciri khas dengan adanya campuran santan yang ada di dalam kuahnya.

Tidak dapat dipungkiri dengan kepopuleran lesah ini membuat banyak sekali pedagang yang menjajakan makanan lesah di Kota Magelang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menikmati.makanan tersebut.

Salah satu pedagang lesah yang terkenal di Kota Magelang ialah "Nasi Lesah Pak Badut". Nasi Lesah Pak Badut sendiri sudah ada sejak tahun 90-an dan masih beroperasi hingga saat ini.

"Dulu awal bukanya tahun 98 bareng almarhum suami saya," ucap Maryati, pendiri Nasi Lesah Pak Badut.

Perjalanan Nasi Lesah Pak Badut yang sekarang berada di Jalan Singosari ini tidak selalu lurus. Maryati mengatakan bahwa di awal berbisnis, ia hanya berjualan di pinggir jalan menggunakan tenda di daerah Jalan Tarumanegara.

"Jualan karena ndak mau ketergantungan sama orang lain, pengen punya uang sendiri buat kebutuhan keluarga," kata Maryati saat ditanyai tentang alasan ia berjualan lesah.

Bisnisnya terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hingga pada sekitar tahun 2007 ia mampu menyewa ruko untuk pertama kalinya. Ia mengaku untuk mencapai tahap tersebut sangat tidak mudah, karena beberapa kali ia pernah mengalami hanya memiliki satu atau dua pelanggan dalam satu hari yang membuatnya bahkan tidak balik modal sehingga harus memikirkan cara agar dapat berjualan untuk keesokan harinya.

Perjuangan bisnis Maryati dan suaminya dalam menjalankan bisnis Nasi Lesah Pak Badut tidak sia-sia karena hingga saat ini ia mampu memiliki 10 karyawan yang mana di awal merintis usahanya hanya ada dia dan suaminya. Ia juga mampu pindah ke ruko yang lebih mudah diakses dan memiliki kapasitas tempat lebih besar dari ruko sebelumnya.

Maryati mengatakan bahwa dalam sebulan ia mampu menghasilkan omzet puluhan juta. Apabila sedang ramai, per harinya ia mampu mendapat penghasilan hingga 5 juta Rupiah dan apabila sedang sepi ia mampu mengantongi setidaknya 2 juta Rupiah.

"Iya sekarang lebih enak. Dulu pas awal jualan ya susah banget, kadang dapet untung 100 ribu aja udah syukur," kata Maryati.

Dari segala liku-liku yang Nasi Lesah Pak Badut alami, Maryati selaku pendiri dari bisnis tersebut mengatakan bahwa cara untuk sukses dalam berbisnis menurutnya tidaklah sulit dicari, yaitu dengan bersyukur, tekun, dan tidak mudah menyerah.

Penulis: Diana Hana Safira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun