Mohon tunggu...
Diana Rigel Centaurus
Diana Rigel Centaurus Mohon Tunggu... -

Aku terlahir dari debu yang tumbuh bersama angin, dibesarkan bersama awan dan akan kembali bersama hujan, turun ke bumi dan menjadi tanah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Step Up to The Street

27 Agustus 2012   13:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I'm My Own Worst Enemy

Dulu aku pernah bilang saat harus memilih “Lebih baik meninggalkan atau ditinggalkan”
Aku bilang aku lebih baik ditinggalkan, karena akan terlihat seolah aku yang tersakiti, aku yang jadi korban, dan kenyataannya ....... rasanya memang sakit tapi saat sebaliknya aku harus jadi pelaku, aku harus jadi terdakwa, akulah aktornya, akulah pemeran utamanya sekarang ,,,, rasanya jauh lebih menyesakkan. Menghilangkan tak jauh lebih susah dari pada diharuskan kehilangan.

Saat dia meninggalkanku, aku merasa kehilangan, dan itu menyakitkan…tapi karena keadaan memaksaku…..rasanya jauh lebih mudah. Dan kini tanpa paksaan dari keadaan, aku harus menghilangkannya, bukan siapapun yang memaksa tapi aku memang harus memaksa diriku sendiri.

I’ve take ur good bye hardly, but when I must to say good bye to U it’s harder than I thought. I force my self till I thought I couldn’t but it must!

Kini bukan lagi masalahku dengan mu tapi masalah Q dengan diriku sendiri,
N the battle within Begin…..
Well when it happen, semua masalah dengan orang lain terasa lebih ringan, paling tidak aku bisa menebak sikap apa yang akan diambil nya tapi saat Q harus berperang dengan diriku sendiri Q tau pasti kemanapun Q melangkah lawanku akan mengetahui kelemahanku, Coz my Rival is my other side…

Q takkan bilang ini masalah terbesar, ini hanya sekedar tantangan menaklukan sisi burukQ….dan itu sulit.

LP sings “ I’m My Own worst enemy ”
Musuh terbesarQ adalah diriku sendiri.

Itu bisa jadi diriku sendiri bisa jadi kalian juga begitu, tergantung kita sendiri mau mengakui kepengecutan kita atau tidak…Lets talk about me, u and people around

Orang akan bertanya, sharing, curhat atau apalah namanya kalau dia berpikir masalah nya begitu berat, tapi sayang nya mereka juga punya ego yang tak kalah tinggi dibanding keinginan menerima pendapat orang laing so apa yang terjadi??? Kebanyakan orang akan berkata “Lo bisa ngomong gitu karena lo nggak ngrasain???” dalam kata ini seolah masalah lo yang paling berat,,,sedang orang lain tidak punya masalah…well bisa benar bisa jadi kebanyakan salah,,,,why??? Ofcourse everyone have their personal problems, So….say your thanks if someone give u an idea to solve Ur problem, it doesn’t mean that u must take it,,,

Semua yang ada di dirimu penuh dengan masalah, diriku mungkin juga, dan aku tahu semua berat tapi juga ringan, akui saja, bisa jadi kita saja yang terlalu mendramatisir ya khan??? Coba kita bisa lebih tenang, jujur, dan dewasa, santai dan stabil….kita tinggal tunggu waktu dan semua akan berlalu, masalah-masalah itu Cuma lewat dan mengerling pada kita sejenak….

Tanggalkan semua beban dibenakmu, tinggalkan dulu semua masalahmu, tapi jangan lari, kau harus kembali untuk mengakhirinya….Let’s follow me, walk around, YOa…StEP UP TO THE STREET….u can jump…owhl...Never over act….
Coba aja deh…pergi ke jalanan…lupakan dulu masalahmu, kau bisa melihat pemandangan dan kau akan sadar kalau kau begitu kecil saat kau menyadari bahwa alam ini begitu indah dan besar, boleh juga kau pergi keramaian, pastikan hatimu juga tenang …. Liat disana,,,,seorang anak kecil sedang mengamen dia membawa serta adiknya dan kau pernah berpikir???

Bagaimana kalau itu kau diposisi mereka???? Aku bilang mereka hebat…mereka masih mau berjuang hidup saat aku sendiri tidak tahu kenapa mereka bisa turun kejalanan diwaktu sebenarnya mereka lebih pantas duduk manis menyimak pelajaran dan menikmati bangku sekolah…tapi ternyata karena tuntutan keadaan….mereka harus melupakan kata malu, melupakan kata capek…dan aku yakin saat dia melihat teman sebayanya bisa belajar dan bermain disekolah…dia sangat menginginkannya….tapi mereka tidak bilang atau memaksa ibu mereka untuk menyekolahkannya…mereke menjalani semua dengan sederhana….mereka sudah cukup senang bisa makan dan hidup sampai hari esok bersama-sama….Nelangsa itu pasti…

Dan sekarang kembali ke aku, dan dirimu…kenapa aku masih saja belum bersyukur dengan semua masalah yang ada tetapi tidak memaksaku…tertatih dijalanan…terseok untuk sesuap nasi…kenapa aku harus jatuh hanya karena masalah perasaan?? Kenapa aku harus jatuh Cuma karena aku sakit….toh Tuhan masih ada, bisa jadi Dia menyiapkan sesuatu yang lebih baik dibelakang kita, bisa jadi Dia sedang menyiapka obat dan dokter manapun tidak bisa mendeteksinya….lalu kenapa kita harus menyerah???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun