Burung dalam Sangkar
Di sebuah rumah yang mewah hiduplah anak yang bernama Rani ,ia seorang anak yang mencintai lingkungan dan hobi untuk merawat hewan seperti kucing kelinci burung dan hewan yang lain yang menurutnya lucu dan unik .
Pada suatu hari Rani jalan-jalan ke toko burung untuk menambah koleksi burungnya dan terlihatnya beberapa burung yang saling berkicau didalam sangkar. Burung nya indah suaranya pun merdu ,Rani pun mengamati burung itu satu persatu setelah itu ia mulai merasa cocok dengan salah satu burung dan sepakat untuk membelinya serta merawat nya pulang kerumah .
Sesampainya dirumah Rani memberi nama benny lalu di masukkanlah burung kedalam sangkar dengan rasa gembira. Ia merawatnya dengan sepenuh hati dan selalu memberi vitamin dan makanan serta minumnya agar benny tetap fresh dan sehat selalu.
Hingga kemudian seorang pemuda yang lewat didepan rumah Rani pun menghampiri memandangi burung-burung itu dengan tatapan sedih, karena dia melihatnya terbang dari sisi ke sisi lainnya keluar dari sela sela sangkar .Dan pada akhirnya seorang pemuda bertanya pada Rani
"Berapa jumlah burung burung ini? Tanya pemuda laki-laki
Rani pun menjawab " Tujuh ribu dari burung itu, Tuan"
Kata pemuda "Saya tidak menanyakan harga satu buah nya. Tapi saya bertanya harga semua jumlah burung-burung itu, karena saya ingin membelinya"
Rani pun mulai menghitung jumlah burung tersebut dan berkata " Dari jumlah burung tersebut enam puluh tiga ribu,Tuan.”
“Tapi saya tidak tega melihat burung yang saya rawat selama ini jatuh ke tangan orang lain, jika nantinya benny dan burung yang lain akan tersiksa dan merasa tidak nyaman karena tidak terbiasa dengan orang yang merawatnya” Batin Rani
“Mohon maaf sebelumnya burung disini tidak saya jual karena sudah saya anggap sebagai teman saya,Tuan" Kata Rani
”Bagaimana kalau saya membeli dengan harga yang tinggi dari pada harga yang engkau tawarkan wahai anak kecil?” pemuda pun menawarnya
“Tapi tuan saya tidak bisa memberikan burung-burung itu kepada Tuan” Jawab Rani
“Ya sudah kalau begitu saya menghargai keputusanmu untuk merawat burung-burung tersebut” Pemuda pun menjawabnya dengan pasrah
Setelah beberapa hari benny berada dirumah Rani dengan elok nan merdu suara yang dikicaukan benny senantiasa memberi nada pada tengah tengah kesunyian didalam rumah.Setelah beberapa waktu kemudian Rani pun mulai memandangi benny karena benny terlihat sedih.
Ia bertanya, apa yang membuatmu sedih benny? Benny tidak menjawab , tetapi Rani tahu bahwa burung itu merindukan kebebasan untuk terbang ke alam raya
Hingga pada akhirnya rani berfikir untuk melepaskan burung-burungnya seperti burung-burung lain yang dapat terbang bebas melihat keindahan dunia. Dia pun membuka sangkar dan terbanglah benny dan burung-burung yang lain.
Ayahnya terkejut dengan apa yang di lakukan Rani sehingga dia bertanya "kenapa burung-burung itu di lepas Rani,bukankah kau sangat menyanyangi mereka?"
Rani pun menjawab : “Dari kemarin rani gelisah ayah, benny terlihat sedih ia tidak berkicau seperti hari hari sebelumnya dan Rani pun mengerti apa yang dirasakan burung-burung yang lain ayah“
Ayahnya yang mendengar hal itu pun tersenyum,kemudian berkata “kau pintar sekali nak,kau juga dapat memahami sekitarmu dengan baik tidak untuk hanya memikirkan kesenangan dalam dirimu” Rani pun tersenyum dan berlari memeluk ayahnya ,kemudian dia mengucapkan terima kasih atas pujian yang telah diberikan ayahnya kepadanya
"Burung-burung itu berhak untuk hidup bebas didunia ini, mereka seharusnya bisa terbang ke alam raya untuk melihat indahnya dunia dan berhak untuk mencari kehidupan yang sejatinya sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dengan begitu akan mendapatkan hak mereka masing masing dalam berkehidupan” kata ayah sambil memeluk rani
“Setiap makhluk hidup berhak untuk menggunakan hak nya sesuai dengan apa yang ia inginkan sebagaimana burung yang dapat terbang bebas ke alam mengelilingi sang surya, ia berhak untuk mencari makan sesuai dengan kemampuannya dan dapat berkumpul dengan teman teman mereka yang lain tidak berpacu pada manusia yang memeliharanya”Lanjut ayah supaya Rani rela akan kepergian burungnya
Pesan moral dari penggalan cerpen diatas adalah: Kita sesama manusia hendaklah saling menghargai dan menghormati hak-hak orang lain dan tidak membatasi potensi dan kebebasan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H