Mohon tunggu...
Dian Ardiansyah
Dian Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan,Politik dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebagai Upaya Menjaga Gizi Anak, Mahasiswa KKN Mengadakan Penyuluhan Gizi dan Pencegahan Stunting

26 Agustus 2023   12:53 Diperbarui: 26 Agustus 2023   12:57 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandeglang - Sebagai Upaya menjaga gizi di Bawah Lima Tahun (Balita) dan Pencegahan Stunting pada anak , mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik STKIP Syekh Manshur Kelompok 7 mengadakan penyuluhan Gizi Seimbang dan Pencegahan stunting. Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Cimanis bersama   Maksudi, S.Pd., MM ( SATGAS  Stunting Provinsi Banten), Anih Tasini, Amd., Keb., (Puskesmas Sobang), dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Rusmiyadi M.Pd dan Kepala Desa, ibu ibu Kader, serta Masyarakat Desa Cimanis Sabtu (26/8/2023).

Dalam sosialisasi yang diikuti oleh sekitar 50-an ibu-ibu dari Desa Cimanis, ini menghadirkan bidan dari Puskesmas Sobang.  Stunting merupakan salah satu penyebab tinggi badan pada anak terhambat sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

"Anak-anak yang kekurangan gizi akan berdampak pada pertumbuhan. Hal itu akan terlihat biasanya saat anak berusia 5 tahun ke atas, tubuhnya lebih kecil daripada anak lainnya. Jadi, pemenuhan giozi pada anak-anak memang sangat penting, sebagai orang tua harus paham mengenai apa saja yang dikonsumsi oleh anak," ucap Anih Tasini, bidan Puskesmas Sobang.

Pada kesempatan ini narasumber kedua Maskudi, S.Pd., MM Selaku SATGAS Stunting Provinsi Banten menyampaikan Beberapa ciri-ciri stunting pada anak antara lain pertumbuhan melambat, wajah tampak lebih muda dari anak seumuran, kemampuan fokus dan memori belajar kurang baik, serta menjadi lebih pendiam.

Kknt kelompok 7 
Kknt kelompok 7 

"Stunting merupakan masalah Kesehatan masyarakat yang masih cukup sering terjadi di Indonesia. Sesuai dengan Intruksi PJ Gubernur Banten Angka kasus stunting di Provinsi Banten selanjutnya ditargetkan turun menjadi 19,25 persen pada 2023 dan 14 persen pada 2024, sesuai dengan target dari pemerintah pusat. Oleh karena itu perlu adanya upaya preventif untuk mencegah terjadinya stunting pada balita" Ujarnya

Selanjutnya, Satgas Stunting Provinsi Banten juga menjelaskan cara mencegah stunting dan penyebab stunting itu sendiri.

Rusmiyadi, M.Pd DPL KKN T Kelompok 7 berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya desa Cimanis.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Mahasiswa Kelompok 7 dalam melaksanakan Sosialisasi kepada masyarakat tentang Stunting, dikarenakan kabupaten Pandeglang memiliki Prevalensi  Balita Stunting mencapai 29,4%, hal ini adalah salah satu Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas pemahaman ilmu yang bermanfaat". pungkasnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun