QS. An-Nisa 4:36
Terjemah :
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.
Hembusan napas menjadi saksi atas perjalanan yang telah dilalui.
Kebersamaan bersama keluarga inti terutama dengan Ibu dan Bapak merupakan suatu kebahagiaan yang telah berhasil dilalui.
Segala hal yang telah dilakukan bersama selalu mengisyratkan suatu kondisi apa adanya, walaupun melakukan hal sederhana akan selalu terasa membahagiakan.
Kedekatan dengan keluarga inti yaitu Ibu dan Baoak ialah penentu pembentukan karakter seseorang, keluarga bahagia akan selalu memberikan harapan kesuksesan yang berjalan dengan mulus penuh kasih sayang, motivasi disetiap perjalanan, bahkan solusi dan didapatnya suatu jawaban atas setiap tanya.
Kebahagiaan didapat kala keluarga utuh, apapun yang dibutuhkan baik kasih sayang maupun motivasi ketegaran dan lain sebagainya didapatkan dengan mudah.
Namun ketika kedua Orangtua telah tiada maka diri sendirilah yang harus menyadarkan akan hakikat kehidupan.
Mau dibawa kemana? Maka pentingnya menetapkan tujuan baik jangka pendek maupun panjang dengan berdiskusi bersama Orangtua semasa hidup. Karena setiap pengalaman yang diberikan Orangtua terhadap Anaknya merupakan suatu kemurnian ilmu.
Semoga Surga akan menjadi tempat berkumpul kembali dengan Kedua Orangtua. Aamiin.
Sang Pencipta selalu mengetahui batas kesanggupan hamba-Nya.
Yatim Piatu Tetaplah Percaya Bisa Sukses.