Mohon tunggu...
Diana Putri
Diana Putri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - cagur

Sedang berusaha mengurangi konsumsi kopi,gula,dan tepung berlebih. Mengisi hari-hari dengan niatan mengurangi konsumsi beberapa hal diatas dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Awal agar Anak Mau Menjauhi Gawainya

27 Februari 2018   19:50 Diperbarui: 27 Februari 2018   20:34 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadget belakangan ini menjadi teman baik manusia, benda yang dapat  membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah, benda yang membantu manusia berkomunikasi dengan orang yang jauh darinya. Mampu mengobati rindu suara orang - orang yang jauh darinya. Mampu membantu belanja, dan hal - hal lainnya yang tentu juga membutuhkan manusia lainnya untuk minta tolpng membantunya.

Gadget adalah alat elektronik. Semua menggunakannya, semua kalangan usia laki- laki dan perempuan. Sayangnya kecanduan atau terlalu sering meminta bantuan pada alat ini sangat tidak baik untuk manusia. Mungkin untuk hal komunikasi jarak jauh bisa dikatakan boleh. Tapi jika untuk jarak dekat apa salahnya meminta tolong langsung.

Anak- anak adalah suatu hal berharga yang berada disekitar kita. Dimana anak akan mengikuti segala sesuatu yang kita lakukan. Semuanya baik atau buruk, karena pada dasarnya mereka belum bisa memilih. Anak juga tidak terlepas dari hal ini. Gadget juga berhubungan langsung dengan anak. Anak yang terlalu sering atau bahkan menggunakan seluruh waktunya untuk gadgt ditambah lagi dengan yang ia lakukan dengan gadgetnya hanyalah bermain dalam permainan apalagi tanpa pengawasan. Maka mereka bisa dibilang akan mendedikasikan hidupnya karena pada dasarnya mereka tidak atau belum kenal waktu.

Orang tuapun serba salah jika dilarang maka mereka juga akan tertinggal dengan teman- temannya atau problematika drama tangisan ketika diminta. Bersyukurlah para orang tua yang anaknya tidak kecanduan hal ini. Atau anda bisa mengkontrol pola kecanduannya. Jika anak anda kecanduan dan lose kontrol dari anda saya dapat membantu dengan beberapa trik agar anak mampu sedikit berhenti memanikan gadgetnya dan ini juga melalui dan wajib dari ketulusan, kesabaran dan keuletan anda. Anda siap? Berikut adalah stepnya.

1. Anda harus Kreatif
Anda harus kreatif, anda harus pandai- pandai memanfaatkan hal sekitar anda untuk menjadi permainan yang menyenangkan bagi anak agar ia mau sedikit meninggalkan gadgednya paling sederhana gunakan kertas lipat lalu lipat didepannya maka secara langsung ia akan tertarik, jika tidak mintalah ia untuk melihat apa yang anda lakukan. Dan mintalah ia untuk membantu anda melakukannya.

2. Lakukan Olah Raga Ringan
Ajaklah ia bermain kejar- kejaran dengan anda atau main lempar bola dengan permainan yang sedikit menguras tenaga diatas maka anak akan lelah sebelum main gadget dan memilih untuk tidur atau istirahat

3. Pecahkan Fokusnya
Anda dapat memecah fokus anak terhadap gadget dengan hal lain seperti, anda mencampur beras, kacang hijau, dan jagung kedalam mangkok lalu minta anak memisahkan dalam 3 gelas. Nah karena hal tersebut dirasa menyenangkan maka anak akan mencoba. Karena mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi maka mereka akan merasa tertantang. Atau bisa juga beras diwarnai agar tidak bosan.

Keefektifan 3 tips diatas tergantung anda, keuletan anda dan kecerdasan anda dengan kata - kata agar anak mau melakukan hal tersebut. Bila anda termasuk orang yang kurang pandai merayu anda dapat melakukan hal itu langsung didepan anda, karena anda adalah figur yang ia contoh maka mereka akan penasaran dan ingin mencobannya.

Selamat mencoba salam sharing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun