Mohon tunggu...
Diana Putri
Diana Putri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - cagur

Sedang berusaha mengurangi konsumsi kopi,gula,dan tepung berlebih. Mengisi hari-hari dengan niatan mengurangi konsumsi beberapa hal diatas dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Trik Ampuh Agar Anak Anda Tidak Bisa Jauh dari Sayur

9 Oktober 2017   07:49 Diperbarui: 9 Oktober 2017   08:31 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayur adalah sebuah hal yang dimusuhi sebagian anak, karena anak merasa rasannya yang aneh atau hal lainnya. Sayur sejatinya adalah tumbuhan yang dapat dikonsumsi memiliki kadar air tinggi serta serat yang dapat berdampak baik bagi manusia. Sayur dianggap sangat penting lebih dariapapun untuk anak menurut orang tua. Makan para orang tua akan sering sekali memaksa anaknya atau melakukan berbagai cara agar anaknya mau makan sayur atau harus menjadi anak yang tidak bisa jauh dari sayur, namun pada kenyataannya hasilnya nihil. 

Contoh, ketika makanan dibentuk - bentuk dengan indah dan memerlukan campuran bahan lain seperti keju,telur, dan nori pasti anak - anak akan lebi memilih makanan - makanan lainnya dan TETAP meninggalkan sayurnya. Alhasil ya tetap sianak tidak makan sayur. Padahal perlu diketahui bahwa sayur memiliki banyak hal atau dampak yang baik bagi pertumbuhan snak. Asal dibarengi dengan cara memasak yang benar tidak perlu berlebihan dalam mencuci atau memasak karena untuk hal higienis. Karena ada sebagian sayur yang kandungan nutrisinya bisa hilang ketika dimasak terlalu lama dan ketika mencuci tidak sengaja teremas. Percuma saja anak anda makan satu mangkok full sayur tapi yang nutrisinya hilang dibanding yang hanya sepiring kecil sayur tapi dengan cara memasak yang benar. 

Kalau menurut saya cara memasak sayur yang benar adalah dengan masih menyisakan rasa sedikit renyah pada sayurnya. Hal itu menurut saya masih memiliki nutrisi didalamnya jangan terlalu lunak, apalagi sayur yang terus - menerus dipanaskan itu jelas tidak baik. Maka alangkah baiknya jika anda memiliki sistem 1 masakan sayur untuk saat itu juga. Jika nanti harus makan lagi untuk makan malam misalnya maka ya harus masak lagi. Untuk mendapat hasil maksimal memang perlu berkorban. Ya dengan tidak lelah masak tentunya agar anak anda mendapat nutrisi yang terbaik juga.

  3 trik ampuh yang akan saya berikan adalah:

1. Orang Tua harus menjadi contoh, yaitu dimana anda wajib berada didepan anak anda atau dalam pandangan anak anda sedang makan sayur dengan lahap dan enak, serta tidak merasa tersiksa namun tetap pelan - pelan. Setelah anda makan anda juga bisa menunjukkan bahwa anda memiliki banyak tenaga setelah makan sayur Hal ini akan mensugesti anak bahwa memang makan sayur tidak menyiksa sangat enak dan mengasyikkan.

2. Kenalkan sayuran sejak dini bahkan bayi

Ajak mereka memulai semuannya baik memetiknya, atau membelinnya, mencuci, memasak hingga sayur itu tersedia di meja makan. Dengan cara seperti itu anak akan merasa dipercaya dan akan memiliki rasa ingin mencoba hal yang telah ia geluti dari awal hingga tersedia dimeja makan. Selain itu si anak juga akan merasa diberi kepercayaan oleh orang tuannya. Dan juga hal positif lain hal ini juga bisa mendambah quality time bersama anak.

3. Setiap makan wajib ada sayur!

Sesibuk apapun anda usahakan setiap makan ada sayur, biasakan hal tersebut kepada anak, agar ketika tidak ada sayur maka ia merasa akan ada yang kurang. Sesibuk apapun anda, anda sebagai orang tua harus tetap menyediakan sayur dimeja malan setiap kali makan. Karena hal ini tidak berdampak sebentar melainkan berdampak lama. Dan terbawa hingga dewasa, untuk mendapat hasil yang maksimal atau sesuai yang anda inginkan maka anda juga harus semangat untuk membangun rasa kecintaan terhadap sayur kepada diri anak anda. Selamat mencoba, Salam Sharing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun