Bibir yang tak pernah sanggup mengucap
Langkah yang selalu tiba -- tiba terhentak
Tatkala sorot matanya melintas tepat
Laksana busur kejutan yang menancap dada
Aku menyapa bulir bintang alam semesta
Mencoba berbisik pada sunyinya malam
Bercerita tentang seorang lelaki
Yang lekukan sabit bibirnya membuat hati berdebar
Tutur kata dan sikap dinginnya buat jiwa bergetar
Hati batunya sulit dihantam cinta
Memaksa batinku untuk terus bersabar
Kupijakan tubuh diatas kain suci
Serta sujud sepertiga malam kulalui
Dinginnya malam menemani perjuangan alot sang hati
Ialah aku yang mencintaimu dalam sepi
Mungkinkah hatimu yang terlalu dingin ?
Atau hatiku yang terlalu ingin ?
Sidoarjo, 15 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H