Mohon tunggu...
dianapriliani
dianapriliani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Konten Pendidikan dan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktik Terbaik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

23 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah pendekatan manajemen pendidikan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dalam mengelola sumber daya, mengambil keputusan, dan mengembangkan program pendidikan yang memenuhi kebutuhan lokal. Berikut adalah beberapa praktik terbaik saat menerapkan MBS.

1. Kepemimpinan  yang Efektif

Pemimpin sekolah yang memiliki visi  jelas, kemampuan manajemen, dan kualitas kepemimpinan yang kuat merupakan kunci keberhasilan MBS. Kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif dapat meningkatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.

2. Partisipasi Masyarakat Sekolah

Keterlibatan aktif guru, siswa, orang tua, dan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan sekolah memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama. Dewan sekolah dan komite sekolah dapat menjadi forum strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

3. Pengelolaan Keuangan yang Transparan

Pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dan transparan merupakan aspek penting dari MBS. Sekolah harus mendasarkan anggarannya pada kebutuhan pendidikan prioritas dan melibatkan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan dan evaluasi.

4. Pengembangan Kurikulum Lokal

Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang lokal memberikan nilai tambah bagi peserta didik. Sekolah dapat memasukkan karakteristik budaya, wilayah, dan kebutuhan pasar tenaga kerja ke dalam pengembangan kurikulum.

5. Pengembangan Profesi Guru

Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, lokakarya, dan bimbingan profesional merupakan komponen kunci MBS. Guru yang berkualitas dapat menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif dan relevan.

6. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan efektivitas pembelajaran. Sistem pengelolaan sekolah berbasis digital, seperti aplikasi  pelaporan keuangan dan e-learning, memudahkan pengelolaan dan komunikasi.

7. Evaluasi berdasarkan data

Pengambilan keputusan berdasarkan data memastikan bahwa kebijakan dan program yang diterapkan didasarkan pada kebutuhan aktual. Analisis data hasil pembelajaran siswa, tingkat kehadiran, dan metrik lainnya dapat membantu sekolah memutuskan langkah-langkah strategis.

8. Kerjasama dengan Pemerintah dan Mitra Eksternal

Dukungan  pemerintah dan kerja sama dengan mitra eksternal seperti: Organisasi lain, seperti organisasi non-pemerintah dan sektor swasta, dapat membantu mengembangkan fasilitas sekolah, program pelatihan, dan pendanaan tambahan.

9. Fokus pada Kesejahteraan Siswa

Dalam SBM yang efektif, kesejahteraan siswa menjadi prioritas utama. Sekolah perlu menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.

10. Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan

MBS memerlukan proses pemantauan dan evaluasi  berkala untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif. Umpan balik pemangku kepentingan merupakan dasar untuk perbaikan berkelanjutan.

Dengan menerapkan praktik terbaik ini, sekolah dapat mengoptimalkan potensi sumber daya, meningkatkan kualitas pendidikan, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan siswa secara holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun