Â
Sinopsis :
Film ini menceritakan seorang pemuda yang kehilangan ingatannya bernama Tan (Mario Maurer) dia hanya mengingat bahwa namanya adalah Tan setelah ia sadar dari koma.Â
Dan selama ia kehilangan ingatannya akan masa lalu ia tetap tinggal di Rumah Sakit dan bekerja sebagai perawat. Namun ada pertanyaan besar di dalam hati Tan, siapakah dia sebenarnya ?.
Waktu pun berlalu dan Tan, terus mencari informasi mengenai keluarganya. Akhirnya Tan berhasil mendapatkan info mengenai keluarganya dan ia menemukan kenyataan bahwa ayahnya adalah seorang Arsitektur yang mati bunuh diri karena bangkrut. Tan pun semakin penasaran dan Kembali lah ia pulang ke rumahnya.
Saat ia hendak masuk ke dalam pintu gerbang rumahnya ia bertemu dengan pembantu rumah tangganya bernama Wawa (Nabhada Sukhakrit) dan dibawalah ia masuk kerumahnya itu.
Suasana mencekam mulai dirasakan oleh Tan saat ia masuk ke dalam halaman rumah dan saat ia masuk ke rumah yang besar dan mewah itu, barulah ia tahu bahwa ia mempunyai saudara kembar bernama Tubtim (Wannarot Sonthichai) yang menikah dengan seorang duda bernama Chiwin (Peter Nopachai) yang memiliki dua orang anak perempuan dan laki-lakiÂ
Pertemuan dengan keluarganya, membuat Tan kembali mengingat masa lalunya namun apa yang ia hadapi tak seindah  dengan apa yang ia harapkan.
Saat saya menyaksikan film ini, saya seperti merasakan apa yang dirasakan oleh Tan. Rasanya seperti masuk ke dalam sebuah labirin, suatu jalan yang panjang, penuh dengan liku-liku. Di setiap persimpangan jalan saya menemukan potongan-potongan memori yang hilang, sangat mengejutkan dan membuat saya ketakutan.
Namun saat saya berusaha lari dari ketakutan itu dan mencoba menemukan jalan keluar pada akhirnya saya kembali ke jalan yang sama dan merasa frustasi .
Film ini bukan hanya menampilkan kehororan semata, tetapi seperti mengajarkan kepada kita untuk belajar menghadapi persoalan yang ada bukannya melarikan diri dari keadaan.