Mohon tunggu...
Early Dian Arthanty
Early Dian Arthanty Mohon Tunggu... Administrasi - Staff TU SMPN Di Jakarta Selatan, Blogger

Saya Bekarja Sebagai Staf Perpustakaan di salah satu SMPN di Jakarta Selatan, Seorang ibu dari satu orang putra yang senang membaca dan menulis .

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayah... Bunda, Kenapa Berpisah?!

11 Oktober 2014   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:28 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda membayangkan pertanyaan ini keluar dari mulut putera-putri yang kita cintai ?. Sebuah pertanyaan yang sangat sederhana tetapi begitu menusuk di hati.

Jika pertanyaan itu muncul dari keluarga, teman atau sahabat kita, pastilah dengan gamblang kita akan menjelaskan kronologisnya dari A sampai Z.
Namun bagaimana jika pertanyaan itu muncul dari anak-anak kita yang masih kecil dan belum memahami problematika orang dewasa, bagaimana menjelaskan kepada mereka dengan bahasa yang dapat mereka mudah mengerti dan pahami ?.
Ternyata memang tak mudah menjelaskannya, karena saya pun pernah mengalaminya. Memberikan pemahaman ke pada anak-anak kita membutuhkan proses dan tak bisa dipaksakan.
Anak-anak membutuhkan waktu untuk memahami persoalan ini, karena mereka masih sangat polos dan sederhana. Kitanya lah yang harus sabar dalam memberikan pemahaman kepada mereka.
Berikalah pemahaman yang sederhana dan tidak dengan emosi. Jangan menjelek-jejelekan mantan suami atau istri di depan anak-anak karena bagaimana pun dia adalah ayah dan ibu dari putera dan putri kita, walaupun itu bertentangan dengan perasaan kita.
Lebih baik lagi jika hal ini dilakukan bersama-sama dengan mantan kita, sehingga anak-anak pun akan lebih merasa tenang jika ayah dan ibunya tetap ada untuk mereka walaupun tidak tinggal lagi dalam satu rumah.
Namun jika hal ini sulit untuk dilakukan maka kita lah yang paling berperan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi buah hati kita tercinta, karena lebih baik mereka mendapatkan penjelasan itu dari orang tuanya sendiri dari pada mereka mendengarnya dari mulut orang lain.
Dengan demikian anak-anak akan belajar menerima kondisi ini walaupun itu tak mudah untuk mereka dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kondisi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun