Mohon tunggu...
diana noval
diana noval Mohon Tunggu... Perawat - PERAWAT

BERBUAT BAIKLAH PADA ORANG LAIN TANPA HARUS PAMRIH

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Ekonomi

5 Mei 2024   20:43 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:05 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika membahasa isu kesetaraan gender seperti tidak ada habisnya, kami para wanita yang selalu dituntut untuk bekerja dirumah, mengurus rumah tanggga,tidak menikah di atas usia 25 tahun, di tuntut untuk bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah, tidak di perbolehkan berpendidikan tinggi dan masih banyak lagi tuntutan lainya.pikiran dan tuntutan seperti ini yang perlu kita ubah. 

Kesetaraan gender di bidang ekonomi bertujuan agar perempuan dan laki-laki memperoleh hak, akses, manfaat, dan partisipasi yang sama dalam proses pembangunan. kami wanita masih berhak untuk bisa mewujudkan dan mencapai semua mimpi yang ingin kami capai. Tuntutan tak berdasar dari pikiran Patriarki seperti ini yang akan menyebabkan perempuan di negara ini tidak akan memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan pembangunan indonesia. 

Kesetaraan gender dalam pembangunan ekonomi perlu diperhatikan oleh pemerintah. Karena bangsa yang maju mengakui perlunya perbaikan dalam segi kualitas,status dan peran wanita terutama dalam pembangunan ekonomi untuk meningkatkan keadilan sosial dan memenuhi hak hak asasi manusia yang setara antara wanita dan pria. Kepedulian negara kepada perempuan dapat dilakukan dengan memberi ruang bagi perempuan untuk terus berkarya. Peningkataan kualitas wanita akan menjadikan dasar untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan bagi suatu bangsa.Dijaman moderen ini baik laki laki maupun perempuan memiliki peran yang sama dalam perekonomian, hal ini dibuktikan banyaknya pekerja wanita dalam berbagai bidang yang memiliki posisis yang sama dengan laki laki. 

Dalam Sustainable Development Goals, kesetaraan gender merupakan salah satu dari tuju belas pembangunan berkelanjutan. kesetaran gender masuk kedalam tujuan pembanguana ekonomi karena adanya tujuan yang ingin di capai satu diantaranya yaitu untuk mengahiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Tidak dipungkiri bahwa seringkali perempuan menjadi bahan diskriminasi, Menurut laporan tahunan Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) 2023, sebanyak 57,6% atau 1.127 dari total 1.956 kasus kekerasan di ranah publik adalah kasus kekerasan seksual. Hal ini mencakup kasus eksploitasi seksual baik di tempat kerja maupun di lembaga pendidikan.

 Maka dari itu, kami para perempuan perlu adanya perlawanan terhadap sistem yang merugikan pekerja perempuan yang sering mendapatkan kekerasan dan juga di perlukanya ruang aman untuk perempuan dalam dunia kerja. Pernah juga saya temui tanggapan orang orang di sekitar saya ketika adik perempuan saya memutuskan ingin mengambil jurusan ekonomi di salah satu perguruan tinggi di jawa timur, beberapa orang memandang rendah seolah olah ekonomi bukan dunia perempuan.mereka berkata “kenapa tidak mengambil jurusan guru atau perawat?”.

 padahal jurusan bukan berarti kiblat dalam menentukan gender seseorang. Ini masih bukti kecil bahwa kesetaran gender di negara ini belum sama.seharusnya, negara yang maju dapat terbentuk dari rasa pedulinya terhadap berbagai isu, salah satunya adalah isu pemberdayaan perempuan. 

Mengutip Michelle Obama (istri mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama) yang mengatakan, “Tidak ada negara yang bisa benar-benar berkembang jika menghambat potensi perempuannya dan menghilangkan kontribusi dari separuh warganya.” Artinya perempuan perlu untuk diberikan tempat untuk bisa berkarya,bisa bermimpi,dan juga bisa mewujudkan mimpi.

Menurut parawansa (2003),peningkatan peran wanita dalam pembangunan suatu bangsa pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kedudukan,peran,kemampuan,kemandirian,dan ketahanan mental serta spiritual wanita sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM). 

Berbagai pendekatan pembangunan yang di gunakan untuk meningkatkan peran wanita dalam pembangunan menunjukan bahwa pendekatan pembangunan yang diwujudkan hanya pada wanita atau hanya pada pria akan mempunyai dampak yang sangat terbatas.oleh karna itu,kebijakan proyek proyek pembangunan dialihkan kearah pendekatan gender yang bertujuan untuk mewujudkan pengintregasian wanita dan pria dalam semua sektor pembangunan sesuai dengan potensi serta kebutuhan masing masing.

 Di indonesia sendiri pengupayaan peran kaum wanita buakan suatu hal yang mudah untuk diterapkan. Hal ini terjadi karena berbagai persoalan menghalangi upaya peningkatan kualitas wanita akibat pendekatan pembangunan yang belum benar-benar mengindahkan kesataraan dan keadilan gender. 

Pada tahun 2023, GII (gender  inequality index) di Indonesia memiliki skor sebesar 0,666 poin, sementara tahun sebelumnya adalah 0,674. Menurunya GII ini merupakan  Bukti bahwa kesetaraan gender di negara ini perlu terus di benahi.
Salah satu permasalahan yang masih terus terjadi dalam kesetaraan gender adalah laki- laki masih menjadi pemain utama terutama dalam sektor pekerjaan,dimana laki-laki identik dengan pemimpin,mengatur, dan bahkan yang membuat keputusan. Bahkan dalam lingkup pekerjaan yang identik dengan perempuan laki laki masih sering mendapat posisi yang penting. 

Hal sederhana, bahakan dalam pemilihan ketua kelas,ketua bidang,ketua penyelenggara dll, masih banyak pertimbangan jika yang memimpin adalah perempuan. Biasanya laki laki akan mendapatkan posisi utama karena dinilai lebih tegas,lebih bisa rasional dalam berfikir, lebih bermain logika. 

Sehingga alasan inilah yang menjadikan laki-laki masih lebih dominan dari pada perempuan. Padahal jika kesataran gender terlaksana dengan baik akan  menyebabkan peningkatan PDB per kapita naik. Dibandingkan dengan kebijakan pasar tenaga kerja dan pendidikan, kebijakan kesetaraan gender mempunyai dampak yang kuat terhadap PDB. 

Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pencapaian pendidikan di seluruh Negara Anggota UE akan menghasilkan peningkatan PDB UE sebesar 2,2% pada tahun 2050. Dikarenakan Kesetaraan gender memiliki dampak yang kuat dan positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang mengakibatkan terus meningkat seiring berjalannya waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun