Mohon tunggu...
Dian Anggriani
Dian Anggriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resensi Novel Merry Riana: Mimpi Seribu Dolar Karya Alberthiene Endah

28 Oktober 2015   11:10 Diperbarui: 4 April 2017   17:38 34951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekhasan pengarang dalam membuat buku terutama pada buku biografi sangat bermanfaat. Karena buku biografi yang dibuat selalu menceritakan sosok yang inspiratif dan sangat memotivasi kita sebagai pembaca.

Keunikan Buku

Keunikan dari buku ini yaitu membawa pembaca seolah-olah menjadi pemeran utama dalam buku ini dan seolah-olah juga kita termotivasi tanpa disengaja oleh buku ini, terutama dengan perjalanan hidup Merry Riana telah yang menghipnotis kita dengan setelah kita membaca buku ini.

Merumuskan Tema Buku

Tema yang dapat diambil dari buku ini yaitu memaknai arti dari sebuah perjuangan yang tiada henti berputus asa dan selalu bermimpi sebelum berhasil meraih apa yang diimpi-impikan.

Kritikan terhadap Buku

Kritikan dari buku ini yaitu halaman buku yang terlalu tebal dengan inti cerita yang sudah bisa dimengerti pada setiab bab. Bab yang ada juga terlalu banyak dan ada isi bagian bab yang sama dengan bab yang lain, sehingga pembaca dapat mengetahui secara langsung jalan ceritanya. Tanpa harus membaca secara lengkap.

Kesan terhadap Buku

Kesan dari buku ini, Merry Riana terlalu ambisius terhadap mimpinya, selalu mengutamakan bagaimana cara untuk mendapatkan uang dan terus bangkit ketika jatuh atau ketika ditipu. Tapi dari keambisiusannya ini, Merry Riana pantang menyerah dan dapat meraih apa yang di impikannya seperti semboyannya yaitu BIG DREAM, dan pada akhirnya Merry Riana pun meraih $ 1000 dolar Singapura pada usia 26 tahun.

Sipnosis

Buku ini berjudul Merry Riana – Mimpi Sejuta Dolar. Buku ini diambil dari kisah nyata yaitu kisah perjalanan hidup Merry Riana. Perjalanan hidup yang tidak mudah, penuh dengan rintangan, tantangan dan pantang menyerah. Perjalanan hidup yang sangat menginspirasi para pembacanya untuk terus berusaha meraih kesuksesan seperti apa yang diinginkan dan diimpikan. Merry Riana memiliki ”Big Dreams” atau “Mimpi Besar”. Yaitu mimpi yang sama seperti orang lain pada umumnya yaitu “Sukses”. Saat ini Merry Riana menjadi seoarang Motivator Internasional di lingkup Asia dan Indonesia tentunya. Merry Riana sukses di negeri tetangga, Singapura. Merry Riana adalah seorang Enterpreneur dan Motivator. Merry Riana lahir dikeluarga sederhana. Ayah Merry adalah seorang pembisnis dan ibu Merry adalah ibu rumah tangga. Merry adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Perjalanan hidup Merry di Singapura berawal terjadi ketika kerusuhan besar di Jakarta tahun 1998 karena tragedi Trisakti. Saat itu Merry baru saja lulus SMA dan memiliki cita-cita untuk kuliah di Universitas Trisakti dan mengambil jurusan Teknik Elektro. Tapi keinginan Merry pun hancur karena tragedi tersebut. Kemudian ayah Merry memutuskan untuk mengirim Merry ke Singapura. Ayah Merry memutuskan untuk mengirim Merry ke Singapura karena pada saat itu Singapuralah tempat yang dianggap paling aman, jaraknya relatif dekat, sistem pendidikan yang bagus dan tidak ada pilihan yang lain. Merry mulai menjadi mahasiswa di Nanyang Techological University (NTU) jurusan Electronics Engineering (EEE) pada tahun 1998. Tanpa persiapan apapun untuk kuliah di Singapura, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris. Tanpa persiapan uang yang banyak, Merry akhirnya meminjam dana beasiswa sebesar $ 40.000 dolar Singapura dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja. Merry pun pernah mencari penghasilan diluar, yaitu dengan mulai dari membagikan pamphlet/brosur di jalan, menjadi penjaga toko dan pelayan Banquet di hotel. Merry pun menyadari bahwa hidupnya tidak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah. Merry pun kemudian memiliki BIG DREAM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun