Tulisan tangan bisa membantu memberikan inspirasi dengan kalimat apa tulisan dibuka dan bagaimana isi kalimat penutup. Tulisan tangan ibarat foto yang menyimpan banyak kenangan dan makna. Meski hanya satu kata dan sejumlah garis dia bisa membantu membangun imajinasi.
Biasanya otak akan bereaksi dan mengingat kembali ide-ide cemerlang sangat melihat kembali tulisan tangan sendiri. Beda halnya dengan ketika di computer. Imajinasi yang keluar tidak sehebat imajinasi saat melihat tulisan tangan sendiri.
Ketiga, cara lain bisa dengan mencoba mengelompokkan gagasan-gagasan yang muncul. Tujuannya agar tulisan itu tidak melenceng jauh dari rencana awal (Emilia, 2012).Â
Kesulitan menuliskan kalimat pertama biasanya karena ide-ide tulisan bersliweran dan dirasa semuanya penting untuk dituangkan pada paragraf pertama. Ide-ide berebut dan tumpang tindih. Yang terjadi akhirnya tidak ada satupun kalimat yang keluar di paragraph pertama.
Untuk menghindari writer's block berulang maka nasehat dari Johnson (2003:5) bisa membantu: "menulis secepat mungkin bagaimanapun jeleknya tulisan itu (Emilia, 2012). Nasihat ini sangat cocok karena ide sebagus apapun kalau tidak berhasil dituangkan dalam tulisan maka akan berhenti pada ide, tidak akan lahir sebuah karya yang bisa menginspirasi orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H