Kompetensi inti coaching itu adalah:
- Kehadiran Penuh/Presence
- Mendengarkan Aktif
- Mengajukan Pertanyaan Berbobot
- Mendengarkan dengan RASA
- Kehadiran Penuh
Cara agar tetap kehadiran kita penuh yaitu dengan melakukan kegiatan STOP (Stop the activity, Take a breath, Observe, Proceed) dan Mindful listening.
- Mendengarkan aktif
Yaitu mendengarkan lebih banyak dan sedikit berbicara. Ada beberapa hal yang dapat menghilangkan fokus, diantaranya asumsi, memberi label/penilaian, dan asosiasi (mengaitkan dengan pengalaman pribadi).
- Pertanyaan berbobot
Mempunyai ciri-ciri:
- Hasil mendengarkan aktif
- Membantu coachee (mengingat, merenung, merangkai fakta)
- Bersifat terbuka dan eksploratif
- Diajukan di momen yang tepat.
- Mendengarkan dengan RASA
- Percakapan berbasis Coaching dengan alur TIRTA.
Untuk membantu peran coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna yaitu alur TIRTA. TIRTA dikembangkan dari satu model umum coaching yang dikenal sangat luas dan telah banyak diaplikasikan, yaitu GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will.
Pada tahapan :
1) Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini,
2) Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee,
3) Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi.
4) Will (Keinginan untuk maju): komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.