Mohon tunggu...
diana hida kurniasih
diana hida kurniasih Mohon Tunggu... -

Mengejar cita-cita setinggi langit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perilaku Penyimpangan Pemulung Anak Kecil

14 April 2014   03:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang anak kecil bernama ahmad kholik junardi, ia adalah seorang pemulung anak-anak di komplek saya. Saya sangat prihatin melihat anak kecil ini, dia masih kecil tetapi sudah berkerja mencari uang untuk sesuap nasi. Kedua orang tuanya sudah meninggal dan sekarang dia diasuh oleh pamannya. Pamannya tidak punya cukup uang untuk membiayai sekolahnya.

Saya mengangkat tema pemulung anak kecil ini karena menurut saya itu sangat menyimpang dan tidak layak dilihat oleh masyarakat.

Saat ini ahmad kholik j masih berumur 8 tahun, seharusnya anak tersebut itu belajar menuntut ilmu, yang seperti saya lihat anak sekolah yang pergi memakai seragam merah putih melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mengabdi kepada guru-guru nya dan bermain dengan kawan sepermainannya. Dan semua hal yang masih wajar dilakukan untuk mereka.

Selama ia bekerja sebagai pemulung sehari ahmad hanya mendapatkan penghasilan sepuluh ribu itu juga kalau sampah yang diambilnya banyak. Jika ahmad kholik sakit yang menggantikan kerja yaitu paman nya. paman nya sudah cukup tua untuk bekerja umurnya sudah mencapai 67 tahun. Penghasilan yang di dapat oleh paman jika memulung sedikit lebih banyak disbanding ahmad.

Ahmad ingin giat terus bekerja dan belajar dirumah dengan buku-buku bekas tetangga yang dikasihkan oleh nya, ahmad ingin suatu saat bisa bersekolah seperti anak-anak lainnya. Itu motivasinya samapai sekarang, tentunya karana terbatasan ekonomi sehingga ahmad kholik j ini masih bekerja mencarai nafkah sesuap nasi. Jadi, rasanya tidak mungkin kalau ahmad kholik j ini masih mampu bersekolah kecuali ada yang menggangung atau membiayakannya.

Seharusnya pemerintah angkat tangan dengan di adakannya sekolah gratis atau program beasiswa untuk anak yang tidak mampu.Pemerintah harus lebih tegas untuk masalah ini, karena ada saat nya untuk bekerja pada saat dewasa nanti, bukan bekerja pada masa anak-anak.

Tujuan yang ingin di ceritakan dalam cerita ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak bekerja sebagai pemulung serta bagaimana peran orang tua dan fungsi keluarga di dalam kekeluargaan pemulung anak kecil tersebut, untuk mengetahui tujuan yang maksud maka dilakukan diketahui bahwa selain karena masalah kemiskinan yang menjadi alasan anak-anak bekerja sebagai pemulung adalah karena untuk mendapatkan uang tambahan, manfaatkan waktu serta pemengaruh dari orangtua yang juga bekerja sebagai pemulung selain itu ketertiban anak-anak bekerja sebagai pemulung juga disebabkan oleh fungsi keluarga yang tidak terlaksana secara maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun