Mohon tunggu...
Diana Febrianty Putri
Diana Febrianty Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengembangan Media Stimulasi Perkembangan Moral pada Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Permainan Tradisional Ular Naga

21 April 2023   13:44 Diperbarui: 21 April 2023   13:47 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dok. pribadi
Foto dok. pribadi
Foto dok. pribadi
Foto dok. pribadi

Foto dok. pribadi
Foto dok. pribadi

Foto dok. pribadi
Foto dok. pribadi

Moral adalah prinsip atau kebiasaan sehubungan dengan perilaku yang benar atau salah. Sementara moral juga menentukan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, moralitas pada akhirnya adalah kompas pribadi tentang benar dan salah. Perkembangan moral merupakan perubahan penalaran, perasaan, dan perilaku tentang standar mengenai benar atau salah. Sementara perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal yang mengatur aktivitas seseorang ketika dia tidak terlibat dalam interaksi sosial dan dimensi interpersonal yang mengatur interaksi sosial dan penyelesaian konflik.

Oleh karena itu, perlu adanya pengamatan dan pemberian stimulus pada anak agar dapat mengetahui informasi mengenai hal tersebut dengan lebih jelas. Dengan ini, mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru khususnya angkatan 2022 yang dibimbing oleh ibu Triana Lestari, S.Psi., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik di Sekolah Dasar untuk membuat projek dalam perkuliahan dengan menggunakan metode Project Based Learning (PjBL). Kami dari kelompok 8 yang beranggotakan 4 orang yaitu Adinda Luthfia Risky, Diana Febrianty Putri, Fadillah Annisa Febrianti, dan Ishanda Zahra Fadya telah melakukan observasi mengenai perkembangan moral yang ada pada anak kemudian dilanjut dengan implementasi media stimulasi perkembangan moral terhadap anak usia sekolah dasar yang ada di SDN Cileunyi 02.

Projek yang telah dilaksanakan ini dimulai dengan melakukan kegiatan observasi dimana kami sebagai pengamat mengamati siswa SD yang menyangkut dengan aspek moralnya. Observasi atau kegiatan pengamatan ini dilakukan disaat para siswa sedang melakukan proses pembelajaran di kelas. Pada saat observasi berlangsung, ditemukan beberapa indikator permasalahan  pada perilaku siswa sehingga perlu adanya penanganan atau perbaikan antara lain:

a.) Tata Bahasa
Pada saat observasi berlangsung pengamat sering mendengar siswa mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak untuk diucapkan (kotor). Selain itu, siswa juga sering mengatakan kalimat-kalimat menggunakan intonasi yang tinggi kepada orang lain, bahkan kepada orang yang lebih tua sekalipun.

b.) Sopan Santun
Beberapa siswa seringkali menyela penjelasan dari guru ketika guru sedang menjelaskan di dalam kelas, selain itu ada beberapa siswa yang melakukan berbagai macam perilaku contohnya adalah membuka pakaian di dalam kelas tanpa ada intruksi dari guru ataupun orang lain disaat pengamat sedang melakukan observasi di dalam kelas.

c.) Kata-Kata Ajaib
Ketika pengamat sedang melakukan observasi, ditemukan beberapa siswa yang cenderung enggan mengatakan kata-kata ajab seperti enggan mengucapkan kata “tolong” ketika meminta/membutuhkan bantuan, enggan mengucapkan kata “maaf” ketika melakukan kesalahan, enggan mengucapkan kata “terimakasih” ketika mendapatkan atau setelah diberi sesuatu oleh orang lain, dan enggan mengucapkan “permisi” ketika melewati orang lain.

Dalam menghadapi degradasi moral yang pengamat temukan dalam kegiatan observasi, pengamat mengembangkan permainan modifikasi tradisional ular naga, berikut cara bermain nya.

Langkah-langkah bermain:
• Permainan dimulai dengan membuat 4 kelompok.
• Menentukan orang yang akan menjadi kepala dan ekor dari masing-masing kelompok.
• Setiap orang yang menjadi ekor dalam kelompoknya akan ditempelkan kertas dipunggungnya, dimana kertas tersebut berisikan pertanyaan yang memuat tentang indikator perkembangan moral.
• Fasilitator menjelaskan aturan permainan.
• Permainan dimulai.
• Setiap orang yang menjadi kepala mendapatkan tugas untuk mengejar ekor dari kelompok lain dan mengambil kertas yang menempel pada punggung orang yang menjadi ekor tersebut.
• Sedangkan anggota lain yang menjadi badan dan ekor ular bertugas untuk mempertahankan agar kertas yang menempel pada punggung ekor tidak terambil oleh kelompok lain.
• Setiap kelompok yang berhasil mengambil kertas tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada di dalam kertas tersebut dengan berdiskusi dengan anggota kelompoknya terlebih dahulu dan menjawabnya secara bersamaan.
• Apabila kelompok dapat menjawab pertanyaan tersebut akan mendapatkan poin, dan apabila tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut maka pertanyaan akan dilemparkan kepada kelompok lain.
• Permainan dilanjutkan sampai semua kertas yang ada dari setiap kelompok berhasil diambil.
• Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan menjadi pemenangnya.

Dalam mengembangkan kemampuan perkembangan moral anak bisa menggunakan media pembelajaran yang beragam. Menggunakan permainan tradisional ular naga merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menstimulasi perkembangan moral anak. Melalui permainan tradisional ular naga ini dapat terlihat aspek bahasa, aspek emosi, aspek kognitif, aspek motorik, aspek moral, aspek spiritual, dan aspek sosial pada anak. Dalam permainan ular naga ini pengamat menambahkan aturan permainan yakni dengan menempel kertas tersebut di punggung ekor ular naga dimana lebih tepatnya adalah orang terakhir dari kelompok ular naga yang ada. Kertas tersebut berisikan pertanyaan di dalamnya yang berkaitan dengan perkembangan moral. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional ternyata dapat merangsang perkembangan moral anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun