Mohon tunggu...
Dianafitri Fitri
Dianafitri Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi-strategi Pembelajaran yang Ada Pada TKIT Nurul Yaqin di Desa Tanjung Batu

17 Mei 2024   22:23 Diperbarui: 17 Mei 2024   22:27 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

STRATEGI PEMBELAJARAN PADA TKIT NURUL YAQIN DI DESA TANJUNG BATU

 

        Strategi pembelajaran yang diterapkan di TKIT Nurul Yaqin merupakan contoh yang sangat baik dari pendekatan pendidikan anak usia dini yang komprehensif dan holistik. Melalui penerapan kurikulum merdeka dan konsep belajar melalui bermain, anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis tetapi juga pengembangan karakter dan spiritual yang seimbang.

  • Pendekatan Belajar Melalui Bermain:

      Pentingnya belajar melalui bermain tidak bisa diremehkan, terutama untuk anak usia dini. Dengan bermain, anak-anak dapat membangun pengetahuan dan keterampilan mereka secara alami dan menyenangkan. TKIT Nurul Yaqin dengan bijak mengintegrasikan konsep ini dalam kurikulumnya, memungkinkan anak-anak untuk belajar tanpa merasa terbebani.

dokpri
dokpri
  • Rutinitas Pagi dan Morning Activity:

      Rutinitas pagi yang terstruktur seperti kegiatan menulis dan morning activity memberikan dasar yang kuat bagi disiplin dan kebiasaan baik. Setiap pagi, anak-anak diikutsertakan dalam kegiatan menulis sambil menunggu giliran untuk mengikuti aktivitas selanjutnya. Kegiatan ini membantu mereka mengembangkan keterampilan menulis sejak dini. 

Selain itu, anak-anak juga diajarkan berhitung dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia, mengaji iqra, serta menghafal hadis dan surah pendek dari Al-Qur'an. Pendekatan multi-bahasa ini memperkaya wawasan linguistik mereka dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

dokpri
dokpri
  • Pembelajaran dengan Media dan Sholat Dhuha:

      Setiap hari, setelah melakukan sholat dhuha berjamaah, anak-anak melanjutkan pembelajaran menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru. Media pembelajaran ini disiapkan setiap Jumat untuk kegiatan selama satu minggu, mencakup berbagai aktivitas seperti menggunting, menempel, dan menggambar. 

Variasi aktivitas harian memastikan anak-anak tidak merasa bosan dan selalu tertantang untuk belajar hal baru. Kegiatan sholat dhuha berjamaah tidak hanya memperkuat aspek spiritual anak-anak tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kedisiplinan.

dokpri
dokpri
  • Pembiasaan Positif dan Janji Pulang Sekolah:

       Setelah aktivitas belajar, anak-anak makan bersama yang membantu membangun rasa kebersamaan dan kerjasama. Pembiasaan yang disebut "janji pulang sekolah" diakhiri dengan lagu dan gerakan yang mendorong anak untuk rajin belajar di rumah. Ini adalah metode kreatif untuk menghubungkan kegiatan sekolah dengan kehidupan rumah tangga, mendorong anak-anak untuk menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.

  • Metode Pembelajaran dan Strategi Kooperatif:

       Penggunaan metode ceramah dan tanya jawab memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi secara langsung dan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertanya dan berinteraksi. Jenis strategi pembelajaran kooperatif yang diterapkan juga sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif anak-anak. Dalam lingkungan yang kooperatif, anak-anak belajar untuk bekerja sama, berbagi, dan saling membantu, yang sangat penting untuk perkembangan sosial mereka.

      Secara keseluruhan, TKIT Nurul Yaqin telah berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual anak-anak secara seimbang. Strategi pembelajaran yang komprehensif ini tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk tantangan akademis di masa depan tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai positif yang akan mereka bawa sepanjang hidup. Pendekatan inovatif dan dedikasi dari para guru di TKIT Nurul Yaqin patut diapresiasi dan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun