Mohon tunggu...
Diana F Singgih
Diana F Singgih Mohon Tunggu... Lainnya - baru belajar menulis

Pensiunan yang saat ini hobinya merajut dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kedinginan di Alishan, Taiwan

31 Januari 2025   22:10 Diperbarui: 31 Januari 2025   22:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta sunrise dalam perjalanan
Kereta sunrise dalam perjalanan

Perjalanan kereta hanya sekitar 25 menit dan kami tiba di stasiun Zhushan. Pengukur temperatur di tembok menunjukkan 3 derajat. Dingin sekali dan perut terasa lapar, tapi tidak ada yang bisa kami santap. Ada food stall yang antreannya cukup panjang tapi kami tidak yakin dengan kehalalan menu yang ditawarkan. Kami hanya bisa antre beli kopi dan teh oolong panas di warung sebelahnya. Enak sekali menyeruput minuman panas di hawa dingin. 

  

Penjual teh dan kopi di Alishan sunrise spot
Penjual teh dan kopi di Alishan sunrise spot

Pagi itu langit berkabut sehingga matahari tidak terlihat. Setelah cukup lama menunggu kami kembali naik kereta dan memutuskan kembali ke stasiun Alishan dan sarapan. Setelah sarapan kami naik kereta kayu ke stasiun Zhaoping lalu berjalan keliling hutan pinus.

Kereta kayu
Kereta kayu

Foto di depan pohon tua. Koleksi pribadi
Foto di depan pohon tua. Koleksi pribadi

Vegetasi di Alishan National Park adalah pohon cypress dan cedar. Perbedaannya ada di bentuk daun. Tapi keduanya termasuk jenis kayu yang kuat dan banyak digunakan sebagai furnitur. Di sini ada pohon-pohon yang umurnya hingga ratusan tahun bahkan ada yang 1000 tahun. Saking banyaknya pohon tua, kawasan ini disebut hutan Sacred Trees. Selain itu di kawasan ini juga ada danau yang disebut Three Sisters' Pond dan taman bunga magnolia. 

Pohon tua usia ratusan tahun
Pohon tua usia ratusan tahun

Dek kayu untuk berfoto dan istirahat
Dek kayu untuk berfoto dan istirahat

Jalan setapak keliling hutan sangat rapi dan terpelihara baik. Sebagian berupa batu pipih, dan sebagian dari kayu. Di beberapa tempat disediakan dek kayu untuk tempat beristirahat dan berfoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun