Masuk ke dalam toko kue Sari Sari di Bandung di Jalan Tirtayasa, tak jauh dari Gedung Sate, seperti terdampar di surga jajan pasar. Aneka kue basah dan jajan pasar tertata rapi di rak-rak toko. Toko ini buka jam 6 pagi, pas untuk mereka yang baru selesai olah raga pagi dan ingin snack. Toko ini juga populer buat mereka yang akan mengadakan meeting dan butuh snack box saat coffee break, atau snack untuk perjalanan bersama teman.
Berdiri di depan rak dengan baki di tangan kiri dan jepitan di tangan kanan, hati saya terbelah. Begitu banyak pilihan jajanan menggoda selera. Jajanan manis seperti kue soes, lapis, talam, wajik, nagasari, kue cucur, dll. Pilihan kue-kue savory - rasa gurih, tak kalah banyak, lemper, pastel, martabak mini, singkong thailand, ketan bumbu, dsb.
Tak hanya kue basah, di situ juga tersedia nasi bungkus dalam plastik mika, misalnya nasi kucing, nasi ayam penyet, nasi hainan, dll.
Jajan pasar favorit saya ada banyak. Putu mayang yang disiram kinca/ gula merah; klepon yang begitu digigit gula merahnya seketika meleleh di dalam mulut; kue talam, kombinasi manisnya ubi dan gurihnya santan yang dikukus; pastel goreng dengan isian sayur, irisan telur, kentang; dan masih banyak lagi.Â
Baki saya mulai terisi. Di samping saya suami menyenggol. "Jangan beli banyak-banyak, kita cuma berdua di rumah".Â
Kalimat itu mengingatkan saya. Kue basah itu tidak bisa disimpan lama. Menatap ke deretan kue-kue yang menanti untuk diambil, saya menguatkan hati dan beringsut ke kasir. Lain kali kalau ke Bandung lagi, saya akan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H