Mohon tunggu...
Diana F Singgih
Diana F Singgih Mohon Tunggu... Lainnya - baru belajar menulis

Pensiunan yang saat ini hobinya merajut dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum of Broken Relationship

9 Oktober 2024   13:50 Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu koleksi di musium / Koleksi pribadi

Aku bukan pecinta musium. Meskipun selalu kudengar datanglah ke musium untuk memperluas pengetahuanmu, belajar tentang peradaban di masa lalu, tentang sejarah negara tertentu.

Musium itu menarik, kata banyak orang. Tapi aku orang yang pembosan. Aku bosan melihat benda mati dipajang. Sejarah tak terlalu menarik minatku.

Aku pernah masuk ke Louvre, itu karena aku ingin lihat lukisan Mona Lisa. Melewati banyak ruangan dan koridor panjang di mana patung-patung dan relief dipajang, sebagian berbentuk manusia telanjang. Lalu masuk ke ruangan yang padat dengan manusia yang ingin berfoto dengan latar belakang lukisan Leonardo da Vinci yang terkenal itu.

Aku juga sudah ke musium Ullen Sentanu di Sleman, Jogjakarta, dan juga ke musium Geologi di Bandung, musium Satria Mandala dan beberapa musium lain. Itu semua untuk anak-anakku, sebagai variasi piknik selain ke kebun raya dan tempat bermain.

Salah satu koleksi di musium / Koleksi pribadi
Salah satu koleksi di musium / Koleksi pribadi

Aku memang bukan pecinta musium. Tapi musium yang satu ini menarik minatku.

Baca juga: Dresden

Museum of Broken Relationship

Terletak di bagian upper town Zagreb, tidak jauh dari gereja St. Mark dan gereja St. Catherine, persis di ujung jalan kalau kita menggunakan cable car terpendek di dunia, kita akan sampai di musium ini. Di dalam satu bangunan kuno berdesain Barok, musium ini tidak terlalu besar. Di sisi kiri pintu masuk ada counter pembelian tiket, EUR 0,60 per orang. Area bagian depan ini juga ada toko suvenir dan cafe kecil.

Musium ini didirikan oleh 2 artis Zagreb, Olinka Vištica, produser film, dan Dražen Grubišić, pematung, yang putus setelah 4 tahun menjalin hubungan. Musium ini berisi koleksi benda yang mereka miliki saat masih berdua, dan juga sumbangan dari teman-teman dan orang asing. Sebelum ditempatkan secara permanen di Zagreb, koleksi benda-benda kenangan ini sempat dipamerkan di beberapa kota seluruh dunia seperti San Fransisco, Paris, Istanbul, Singapura, London, New York, Tokyo dan kota-kota lain. 

Di dalam, kita bisa menemukan benda-benda kenangan dan cerita singkat tentang benda tsb. Tidak semuanya tentang patah hati antara pasangan pria dan wanita. Ada juga yang mengisahkan perasaan seorang perempuan ketika ibu mertua yang dia kasihi menderita Alzheimer dan memberinya selembar sapu tangan untuk menyeka airmata. Ada cerita tentang rekaman suara seorang pria yang bercita-cita menjadi penyanyi opera. Dia merekam suaranya dan memberikannya pada sang kekasih. Setelah itu sang pria pergi berperang dan terluka di bagian leher sehingga pita suaranya terganggu. Sepulang dari medan perang dia mendapati kekasihnya sudah menikah. Akhirnya pria ini menikah dengan orang lain dan punya anak. Ketika kekasih pertama pria tsb meninggal, anaknya mengirimkan rekaman suara sang pria ke anak perempuannya, yang kemudian menyumbangkan kaset tsb ke musium. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun