Kompasiana, seperti kenalan lama yang jumpa lagi di akhir Juli tahun ini, dan jadi teman dekat.
Menulis ternyata cukup adiktif. Adiktif karena seperti ada adrenaline rush, ada excitement begitu klik 'tayang', dan tulisannya dibaca dan dikomentari orang. Lalu jadi ingin menulis lagi dan lagi. Mencari ide dan menggali lebih jauh. Kadang suami pulang kerja saya masih di depan laptop, padahal biasanya langsung ngobrol sambil makan malam.
Apakah memang seperti itu, para Kompasianer yang budiman?
Ada banyak Kompasianer yang saya kagumi karena hampir setiap hari tulisannya muncul. Nama-nama yang meski belum lama bergabung saya sudah mulai hafal, pak Tjipta, omJay, mas Billy, mbak Siska, bu Roselina, mas Buyung, om Obed, mbak Itha, pak Merza dan masih banyak lainnya. Ooh pak ini dan pak itu, mbak ini, ibu itu, tulisannya muncul lagi, artikelnya inspiratif, puisinya indah, cerpennya menghibur. Semoga saya bisa menjadi salah satu aktivis Kompasianer!
Selamat ulang tahun, Kompasiana
16 tahun usiamu,Â
bak perawan yang menawan, cantik jelita
dikerumuni Kompasianer tua muda laki perempuan
sahabat lama dan kenalan baru
Deretan huruf menjadi kalimat, tertuang jadi tulisan
penulis baru yang tadinya asing, bergabung bertetangga di perumahan Kompasiana
memberi rating, mengobrol di komentar, berbagi ilmu di komunitas
yang tadinya asing menjadi karib seolah keluarga
Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku, Kompasiana,Â
saat ini dan hingga nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H