Mohon tunggu...
Diana F Singgih
Diana F Singgih Mohon Tunggu... Lainnya - baru belajar menulis

Pensiunan yang saat ini hobinya merajut dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masih dari Ajang Berlin Maraton: Lari di Usia yang Tak Muda Itu Bisa

27 September 2024   15:53 Diperbarui: 27 September 2024   15:54 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian 2 dari 3 tulisan

Saya belum pernah ikut dalam acara maraton tingkat dunia. Untuk Berlin ini ternyata agendanya bermacam-macam. 

Dimulai dari pameran dan diskusi tanggal 17 September kemarin, expo dan pengambilan racepack tanggal 26-28 September, lalu upacara pembukaan yang dijadwalkan hari ini dan pesta penutupan tanggal 29 September malam. Event larinyapun bukan hanya full maraton tapi ada Generali 5K yang diadakan besok tanggal 28 September, lalu ada race untuk handbiker dan kursi roda yang dilaksanakan di hari Minggu pagi sebelum puncak acara yaitu full marathon 42K. Ada pula lomba lari khusus untuk anak dan remaja dengan batasan usia tertentu.

Yang lebih menarik perhatian saya adalah peserta maratonnya. Saya sudah datangi banyak ajang lari di Indonesia yang diadakan di Jakarta, Bandung, Jogja, sampai Bali. Pesertanya kebanyakan anak muda. Yang senior seperti suami dan teman-temannya, maksudnya bukan dari pace atau rekornya tapi dari segi usia, yang di atas 50 tahun pasti banyak, tapi di Berlin Maraton ini kelihatannya yang senior jumlahnya sebanding dengan pelari di bawah usia 40.

Saya memang tidak sampai menanyakan usia mereka yang datang, sungguh tidak sopan kalau tidak kenal tapi langsung bertanya, how old are you, wie alt sind Sie? Wah bisa-bisa ditampar.

Seorang kawan baik yang juga hadir di Berlin juga punya pendapat yang sama. Ini kali ke 2 dia lari di Berlin selain pernah juga ikut Boston dan NY Marathon. Dia bilang jangan under estimate orang-orang tua itu. Kelihatannya saja tua tapi jangan kaget melihat mereka nanti lebih cepat dari kita. 

Saya jadi ingat alumni ITB angkatan 73 atau Fortuga. Mereka ini sangat rajin berpartisipasi dalam ajang ITB Ultra Maraton yang beberapa kali digelar. Ada beberapa teman lain dari angkatan 79 yang juga kuat ikut maraton. 

Mereka ini tidak mencari hadiah, tidak mencari popularitas, tapi berlari demi kepuasan hati, menantang diri sendiri dan mendapatkan kebahagiaan dan pengalaman. 

Olahraga lari konon tidak dianjurkan oleh dokter pada orang-orang yang berusia lanjut karena dikuatirkan menimbulkan gangguan di persendian lutut. Tapi saya banyak melihat banyak sekali orang tua yang tetap sehat meskipun suka lari. Bahkan pernah ada di berita adanya peserta maraton yang berusia 92 tahun.

Berlari di usia tua memang beresiko. Tapi mereka yang usia muda juga punya resiko yang sama. Yang sangat penting adalah menjaga kekuatan dan kelenturan otot. Latihan peregangan dan memperkuat massa otot serta menjaga heart rate sangat penting bagi semua usia. Dan yang paling penting adalah kenali diri sendiri dan pahami batas, jangan memaksakan tubuh kita untuk berlatih terlalu keras. Jangan pula terintimidasi oleh pelari lain yang lebih cepat lalu memaksa diri untuk ngebut. Punya instruktur atau coach untuk berolahraga bisa menjadi satu sarana menghindari cedera karena salah berlatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun