Manusia itu dinamis, dapat berubah atau menyesuaikan diri seiring waktu. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Usia, pengalaman, lingkungan, dsb.
Es krim yang semasa kecil dulu terasa sangat nikmat, ketika dewasa kok rasanya biasa. Bisa jadi karena dulu es krim itu barang mahal jadi dikonsumsi hanya pada kesempatan tertentu yang ditunggu-tunggu. Sesuatu yang sulit dimiliki akan menjadi lebih bernilai. Kini ketika sudah mampu bisa membeli es krim tiap hari, es krim terasa biasa, sudah berkurang sensasi kenikmatannya.
Bisa terjadi juga misalnya guru yang di sekolah menengah kita idolakan sampai kita sendiri bercita-cita menjadi guru, setelah makin besar dan wawasan berkembang, cita-cita berubah.
Yang waktu muda suka kebut-kebutan, setelah punya anak berubah kalem dan tidak ugal-ugalan. Mungkin karena merasa bertanggung jawab akan masa depan anaknya jadi dia menjaga supaya tidak kecelakaan dan mati muda.
Semua perubahan menuju kebaikan adalah perubahan yang baik dan diharapkan semua orang.
Tapi sering terjadi juga ketika seorang yang baik tak sengaja masuk ke dalam lingkungan kurang baik dan lama-lama menjadi seperti lingkungannya. Konon sesuatu yang buruk itu lebih gampang ditiru. Misal membuang sampah. Seseorang yang terbiasa membuang sampah pada tempatnya kalau kemudian pindah ke tengah lingkungan orang yang tak disiplin, kebiasaan baiknya itu mungkin akan dicemooh, ditertawakan, diejek, sehingga lama kelamaan dia bisa ikut-ikutan buang sampah sembarangan. Kecuali orang ini punya karakter dan jiwa yang kuat.
Memilih lingkungan yang baik
Pada dasarnya manusia itu bisa dipengaruhi, oleh karenanya penting bagi kita untuk mencari lingkungan yang baik dan mendukung kita menjadi baik. Seperti kata orang bijak berteman dengan penjual minuak wangi kita akan tertular harumnya, sedangkan berkawan dengan tukang las mungkin kita akan ikut terpercik apinya.
Menyediakan lingkungan yang baik dan benar bagi anak-anak adalah tugas penting bagi orang tua. Selain itu orang tua juga harus bisa menjadi teladan bagi anaknya.
Anak-anak jaman sekarang sudah terpapar dampak teknologi informasi sejak kecil. Kalau mereka tidak memahami betul mengenai baik dan buruk, maka akan mudah dipengaruhi. Dan jika orang tua tidak memberi contoh yang baik jangan kaget kalau anak yang kritis akan berargumen. Walk the talk adalah yang paling baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H