Keluar dari terminal kami mengikuti petunjuk menuju peron kereta menuju kota.
Ada 2 moda transportasi dengan rel di Berlin yaitu U-bahn dan S-bahn. U-bahn adalah untergrundbahn atau subway, sebagian besar relnya di bawah tanah dan lebih fokus di jaringan layanan dalam kota. S-bahn adalah Stadtschnellbahn atau LRT dan jaringannya lebih luas hingga ke pinggiran kota.
Semua peserta Berlin Marathon mendapatkan fasilitas free pass transportasi dalam kota selama 5 hari. Sedangkan saya sebagai pendamping harus membeli tiket sendiri. Setelah browsing di internet saya memutuskan membeli Berlin Welcomecard untuk 5 hari. Â
Tiket ini bisa digunakan untuk naik segala moda transportasi dari bis, trem sampai kereta, dan juga ada diskon untuk masuk beberapa tempat tujuan wisata. Anak di bawah 6 tahun gratis naik kendaraan umum, sedangkan usia 6-14 tahun bisa nebeng tiket orang tuanya yang bepergian bersamanya.Â
Welcomecard ini tidak harus diaktivasi sebelum digunakan padahal di informasi awal katanya perlu divalidasi di lokasi-lokasi tertentu.
Setelah menitipkan koper di concierge, karena belum waktunya check in, kami mencari tempat untuk makan siang sebelum naik kereta lagi ke Tempelhof tempat pengambilan racepack.
Tempelhof adalah bekas bandara. Sungguh tepat memilih lokasi ini sebagai tempat pengambilan racepack untuk sekitar 50.000Â peserta maraton, termasuk lomba 5K untuk anak-anak, lomba inline skating dan maraton untuk pengguna kursi roda.Â
Selesai mengambil racepack kami berdua kembali ke hotel untuk beristirahat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H