Mohon tunggu...
Diana F Singgih
Diana F Singgih Mohon Tunggu... Lainnya - baru belajar menulis

Pensiunan yang saat ini hobinya merajut dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gunung Prau, Beginner's Mountain

19 September 2024   19:32 Diperbarui: 19 September 2024   19:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu diajak teman-teman mendaki Gn Prau, saya langsung membuka browser dan mencari tahu tentang gunung tsb. Kata internet ini gunung yang cocok buat pemula, tingginya hanya 2590 mdpl, agak tinggi sedikit dari Ranu Kumbolo yang pernah saya datangi tapi jauh di bawah Gn Merbabu (3.100 mdpl) atau Gn Rinjani (3.700 mdpl). Sebetulnya yang akan berangkat adalah teman-teman suami, tapi karena kami sering ketemu akhirnya mereka akrab juga dengan saya.

Gunung Prau terletak di Jawa Tengah dan masuk dalam wilayah 4 kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. Jalur favorit adalah lewat Dieng, maka dari Jakarta kami ber 8 berangkat menggunakan mobil sewa. Di base camp Patak Banteng nanti ada 2 teman lain yang akan bergabung, satu datang dari Temanggung dan satu lagi dari Jogja. 

Perjalanan darat dari Jakarta ke Dieng memakan waktu cukup lama, lebih dari 6 jam. Kami sempat berhenti di rest area dan makan siang di Gardu Pandang Tieng (nama asli Dieng). 

Hampir jam 3 ketika kami sampai di Patak Banteng base camp, tempat kami bertemu porter dan 2 teman mendaki.

Base camp pendakian Gn Prau. Dokpri
Base camp pendakian Gn Prau. Dokpri

Karena sudah menjelang sore kami langsung naik. Untuk mempersingkat perjalanan kami naik ojek sampai di Pos 1. Lalu baru meneruskan pendakian dengan berjalan kaki.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Jalur pendakian lewat Patak Banteng cukup terjal tapi rindang. Sepanjang jalan banyak pohon-pohon tinggi yang akarnya raksasa, entah berapa ratus tahun usianya. Karena sinar matahari terhalang rimbunnya pepohonan, maka tidak ada rumput yang tumbuh di jalur pendakian. Kita harus mengenakan sepatu yang solnya sesuai untuk permukaan berpasir. Saya khusus membeli sepatu hiking karena tidak mau terpeleset. 

Rindang dan teduh. Dokumen pribadi
Rindang dan teduh. Dokumen pribadi

Akar ratusan tahun. Dokumen pribadi
Akar ratusan tahun. Dokumen pribadi

Sebagian sudah berundak-undak. Dokumen pribadi
Sebagian sudah berundak-undak. Dokumen pribadi

Persis sebelum matahari terbenam kami sampai di puncak, dan pose di spot favorit dengan Gn Sindoro dan Gn Sumbing sebagai latar belakang. Rasa lelah dan pegal di paha dan betis langsung berkurang begitu melihat indahnya pemandangan.

Latar belakang Sindoro Sumbing. Koleksi pribadi
Latar belakang Sindoro Sumbing. Koleksi pribadi

Gunung Prau sangat diminati para pendaki. Ketika kami sampai di atas sudah banyak kemah berdiri di lokasi-lokasi yang strategis, yaitu yang cukup terlindung dari hembusan angin. Porter kami sudah memasang kemah untuk kami dan menyiapkan minuman panas. 

Malam di atas gunung adalah momen yang ditunggu para fotografer. Teman serombongan yang hobinya memotret langsung mendirikan tripod begitu gelap jatuh. Meskipun tidak pintar saya ikut-ikutan mencoba memotret bintang.

Mencari bima sakti. Dokumen pribadi
Mencari bima sakti. Dokumen pribadi

Pagi-pagi sebelum matahari keluar dari balik gunung kami segera mencari spot untuk foto bersama. Hawa dingin menusuk kulit tapi kami tetap ceria bergantian foto dengan background langit yang indah.

Pagi di Gn Prau. Dokumen pribadi
Pagi di Gn Prau. Dokumen pribadi

Grup foto. Dokumen pribadi
Grup foto. Dokumen pribadi

Setelah sarapan nasi goreng dan telur mata sapi masakan porter, kami turun lewat jalur yang lebih landai. Jalurnya memutar cukup jauh tapi tidak terlalu melelahkan untuk lutut.

Sarapan with a view. Dokumen pribadi
Sarapan with a view. Dokumen pribadi

Untuk teman-teman yang ingin mendaki gunung tapi belum percaya diri bisa coba naik Gn Prau. Sebelum mendaki, latihan dulu naik tangga/steps 10-15 menit setiap hari  selama sebulan atau lebih. Latihan ini untuk menguatkan betis dan lutut. Pergi dengan teman-teman yang cocok akan menambah semangat, bisa saling menguatkan ketika rasa capek mendera. Setiap perjalanan membawa kenangan berbeda dan kelak bisa jadi bahan cerita kepada cucu-cucu. 

Kenangan Gn Prau. Dokumen pribadi
Kenangan Gn Prau. Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun