Satu lembar demi satu lembar almanak
Terbang terbuang
Ah cepatnya tahun berlalu
Januari Februari MaretÂ
Mendadak sudah September saja
Seperti bayangan hari-hari datang dan pergi entah kemana
Baru kemarin menonton kembang api di pinggir pantai Seminyak
Lalu Ramadhan datang dan tiba-tiba saja Idul Adha berlalu
Baru kemarin menyusui bayi tiba-tiba saja dia sudah wisuda
Lalu bekerja dan meminang gadis
Kemana saja usiaku kupakai
In a blink of an eye dan rambutku tiba-tiba sudah beruban
Kulit berkerut dan mata menjadi rabun
Ingatan memudar dan persendian kaku
Menengok ke belakang ke hari-hari yang sudah lewat
Apakah banyak manfaat yang kusebar
Atau lebih banyak ghibah yang kutebar?
Di ujung nafas manusia baru tersadar
Yang dibutuhkan bukan tumpukan harta tapi pahalaÂ
Untuk menyelamatkannya dari api neraka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H