Seorang perempuan muda duduk sendiri
di bangku peron pada suatu pagi
ransel kecil tersangkut di bahu kiri
sesekali dia menengok ke kanan dan ke kiri
Orang-orang lalu lalang di depannya
Stasiun yang selalu ramai tanpa jeda
Kereta datang dan pergi sesuai jadwal yang tertera
Perempuan muda masih di tempatnya
Nampak gelisah karena yang ditunggu tak datang juga
Perempuan muda masih duduk di sana
Menatap jam dinding, bibirnya mengerucut tanda kesal
Lalu ponsel di saku diambilnyaÂ
Mengetik sebentar, lalu meluruskan kakinya yang pegal
Jarum pendek kini menunjuk angka sepuluh
Ponsel di tangan perempuan muda bergetar
Wajahnya langsung sumringah senyumnya penuh
Hanya karena melihat nama di layar
Perempuan muda tak lagi merengut
Yang ditunggu akan segera tiba
Rindunya sebentar lagi mengerucut
Berganti tawa bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H