Mohon tunggu...
Diana F Singgih
Diana F Singgih Mohon Tunggu... Lainnya - baru belajar menulis

Pensiunan yang saat ini hobinya merajut dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti

25 Agustus 2024   20:41 Diperbarui: 25 Agustus 2024   20:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang perempuan muda duduk sendiri

di bangku peron pada suatu pagi

ransel kecil tersangkut di bahu kiri

sesekali dia menengok ke kanan dan ke kiri

Orang-orang lalu lalang di depannya

Stasiun yang selalu ramai tanpa jeda

Kereta datang dan pergi sesuai jadwal yang tertera

Perempuan muda masih di tempatnya

Nampak gelisah karena yang ditunggu tak datang juga

Perempuan muda masih duduk di sana

Menatap jam dinding, bibirnya mengerucut tanda kesal

Lalu ponsel di saku diambilnya 

Mengetik sebentar, lalu meluruskan kakinya yang pegal

Jarum pendek kini menunjuk angka sepuluh

Ponsel di tangan perempuan muda bergetar

Wajahnya langsung sumringah senyumnya penuh

Hanya karena melihat nama di layar

Perempuan muda tak lagi merengut

Yang ditunggu akan segera tiba

Rindunya sebentar lagi mengerucut

Berganti tawa bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun