Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melatih Kemandirian, Bekal Anak Hadapi Masa Depan

19 Oktober 2023   10:30 Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:13 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori perkembangan Psikososial Erikson mengatakan bahwa perkembangan kemandirian anak dimulai dari tahap autonomy vs shame and doubt yang artinya kemandirian vs rasa malu dan keragu-raguan yaitu pada usia batita (1-3 tahun). Saat mencapai tahap ini orang tua dianjurkan mulai memberi kebebasan pada anak untuk mengenal lingkungannya dimulai dari yang terdekat untuk mengembangkan kemampuan mandiri, namun tetap dibawah pengawasan. Saat anak membuat kesalahan jangan terburu diberi emosi marah namun nasehati anak dan tanamkan antara yang benar dan salah.

Memasuki tahap initiative vs guilt yaitu inisiatif vs rasa bersalah pada usia 3-5 tahun. Usia sekolah lingkungan anak semakin luas dan teman-teman mereka bertambah. Dukung anak untuk terus mencoba hal baru dan memecahkan masalahnya sendiri. Semakin luasnya lingkungan maka semakin banyak pula tantangan yang akan mereka hadapi. Pada tahap ini latih terus kemampuan anak dalam menumbuhkan inisiatifnya yang membantu mereka mencapai kemandirian. Selain itu mereka juga akan membuat kesalahan-kesalahan yang disengaja maupun tidak. Bantu mereka bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka perbuat. Berikan pengertian bahwa tiap-tiap yang mereka lakukan terdapat konsekuensi yang harus mereka terima dan atasi. 

Kemandirian bukanlah hal yang perlu diselesaikan, namun hal yang harus terus dikembangkan. Tidak memandang usia bahwa kemandirian menjadi salah satu kemampuan untuk terus bertahan hidup. Mengandalkan diri sendiri untuk tiap-tiap masalah serta kejutan hidup yang tiada henti berdatangan. Semangat karena diri kita hanya satu dan tiada duanya, artinya kita sangat berharga.

Semoga Bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun