Teori perkembangan Psikososial Erikson mengatakan bahwa perkembangan kemandirian anak dimulai dari tahap autonomy vs shame and doubt yang artinya kemandirian vs rasa malu dan keragu-raguan yaitu pada usia batita (1-3 tahun). Saat mencapai tahap ini orang tua dianjurkan mulai memberi kebebasan pada anak untuk mengenal lingkungannya dimulai dari yang terdekat untuk mengembangkan kemampuan mandiri, namun tetap dibawah pengawasan. Saat anak membuat kesalahan jangan terburu diberi emosi marah namun nasehati anak dan tanamkan antara yang benar dan salah.
Memasuki tahap initiative vs guilt yaitu inisiatif vs rasa bersalah pada usia 3-5 tahun. Usia sekolah lingkungan anak semakin luas dan teman-teman mereka bertambah. Dukung anak untuk terus mencoba hal baru dan memecahkan masalahnya sendiri. Semakin luasnya lingkungan maka semakin banyak pula tantangan yang akan mereka hadapi. Pada tahap ini latih terus kemampuan anak dalam menumbuhkan inisiatifnya yang membantu mereka mencapai kemandirian. Selain itu mereka juga akan membuat kesalahan-kesalahan yang disengaja maupun tidak. Bantu mereka bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka perbuat. Berikan pengertian bahwa tiap-tiap yang mereka lakukan terdapat konsekuensi yang harus mereka terima dan atasi.Â
Kemandirian bukanlah hal yang perlu diselesaikan, namun hal yang harus terus dikembangkan. Tidak memandang usia bahwa kemandirian menjadi salah satu kemampuan untuk terus bertahan hidup. Mengandalkan diri sendiri untuk tiap-tiap masalah serta kejutan hidup yang tiada henti berdatangan. Semangat karena diri kita hanya satu dan tiada duanya, artinya kita sangat berharga.
Semoga Bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H