Sebagai makhluk sosial kita sedetik pun tidak pernah terlepas dari orang lain. Selain berkewajiban memahami diri sendiri, ternyata kita juga memiliki kewajiban untuk mengerti kondisi dan perasaan orang lain. Tetapi terkadang mengapa lebih mahir untuk memahami dan menenangkan orang lain ketimbang diri sendiri?
 Hum, sepertinya hal tersebut terletak pada kemampuan sosial emosional masing-masing. Bagaimana seseorang dilatih mengembangkan kemampuan sosial emosional nya saat usia dini akan terus berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Sudah menginjak era milenial ini, tetap saja minim orang terutama orang tua juga pendidik yang kurang paham arti penting dibalik makna kemampuan sosial emosional. Padahal, kemampuan ini turut menjadi peran penting dalam masa tumbuh kembang anak ke jenjang selanjutnya. Mari kupas bersama pembelajaran sosial emosional!
Social Emotional Learning: SEL
Pada dasarnya, kata sosial dan emosional digunakan untuk menyebut dua istilah yang berbeda. Sampai pada akhirnya para ahli mendukung adanya pendekatan holistik dalam pendidikan yang mana pendekatan ini tidak hanya mengacu pada kemampuan akademik tetap juga non akademik. Misal, kemampuan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, bertanggung jawab pada keputusan yang telah dibuat, dapat bekerja sama dengan baik bersama orang lain dan lain sebagainya. Sebenarnya non akademik disini mengacu pada kemampuan sosial, akhirnya pendekatan ini terkenal dengan sebutan SEL yaitu Social Emotional Learning (Pembelajaran Sosial Emosional).
Social Emotional Learning sendiri pertama kali diungkapkan oleh Daniel Goleman tahun 1995. Beliau berpendapat bahwa seorang pendidik juga perlu memberikan perhatian penuh pada perkembangan kemampuan sosial emosional anak didik. Munculnya SEL ini berasal dari penafsiran lanjut dari emotional intellegence atau kecerdasan emosional. Kecerdasan ini adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi emosi orang lain sebagai penentu cara bertindak yang tepat pada orang tersebut.Â
SEL adalah proses pembelajaran kemampuan sosial emosional yang sama pentingnya seperti belajar membaca dan matematika. Proses pembelajaran ini paling efektif dimulai saat usia dini hingga sekolah menengah. Sosial emosional mengambil peran penting dalam kesuksesan sekolah, kerja, bahkan kehidupan. Bagi anak-anak SEL merupakan proses dimana mereka tumbuh dan mengembangkan kehidupan emosional  juga hubungan mereka dengan lingkungan.
Komponen Social Emotional Learning
CASEL mengatakan dalam sebuah video dari akun Youtube mereka bahwa social emotional learning memiliki lima komponen didalamnya yaitu self-awareness, self-management, social-awareness, responsible decision-making, dan relationship skill.
- Self-awareness
Adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis pikiran, perasaan, juga perilaku beserta dampaknya dengan pasti dan kesadaran diri sendiri akan hal tersebut. Self-awareness juga dikenal dengan mengenal dan memahami diri sendiri. Contohnya kita dapat mempertahankan rasa percaya diri dengan landasan semua yang kita miliki dan merasa bersyukur dengan hal itu.
   2. Self-management
Komponen ini merupakan kemampuan untuk mengatur apapun yang ada dalam diri masing-masing. Seperti pikiran, perasaan, dan perilaku dengan menyesuaikan kondisi yang sedang dihadapi. Jika lebih spesifik lagi, kemampuan ini bisa mengarah pada kemampuan menangani stress, mengekspresikan emosi yang dirasakan dengan tepat dan hal spesifik lainnya.
   3.  Social-awareness
Yakni kesadaran diri sendiri terhadap lingkungan sekitar atau masyarakat. Seseorang dengan kemampuan social-awareness dapat mengambil pandangan orang lain dan menaruh rasa empati sehingga dapat melaksanakan perilaku sesuai dengan norma sosial secara baik.
  4.  Responsible Decision-making
Bertanggung jawab dengan keputusan merupakan keterampilan untuk membuat pilihan tentang perilaku pribadi terhadap sosial. Dengan kata lain, kemampuan seseorang untuk membuat keputusan tepat sesuai dengan standar etika dan dapat bertanggung jawab sesuai dengan keputusannya.
  5.  Relationship Skill
Masuk dalam komponen sosial emosional, relationship skill merupakan keterampilan membentuk, mengatur dan membangun hubungan yang sehat dan bermakna baik antar individu atau kelompok.
Peran Penting SEL untuk Manusia
Banyak sekali manfaat yang didapatkan jika SEL benar-benar diterapkan dalam pendidikan. Dengan SEL, anak didik belajar untuk mengatur emosi yang terjadi dalam diri sendiri juga mengatur kebiasaannya. Hal tersebut juga akan memudahkan anak dalam memecahkan masalah sendiri secara efektif. Akan tumbuh pula rasa empati dan kepedulian terhadap sesama sehingga dapat menjaga hubungan sehat yang terjalin.
Social emotional learning memberikan ruang bagi semua orang untuk benar-benar melihat bahwa anak didik lebih dari sekedar angka yang menjadi standar penilaian. Selain itu juga memberi ruang kepada semua orang untuk menjelajahi diri sebagai manusia, mengetahui identitas dan betapa pentingnya sebuah hubungan antar individu. Dengan begitu pendidikan tidak hanya mengajarkan bagaimana menjadi sukses dalam sekolah tetapi juga mengajarkan bagaimana cara sukses menjadi manusia.
Peran SEL bagi manusia ternyata jauh diatas kata penting karena sebenarnya memang penting sekali. Manusia dapat mengenali apa yang terjadi didalam diri individu dan menyadari akan emosi diri sendiri. Tentu hal ini bukan sesuatu yang mudah. Dimana kita harus menerima dan sepakat dengan segala yang kita rasakan meskipun kadang terasa menyakitkan. Tetapi jika memiliki keterampilan SEL maka akan lebih mudah bagi individu untuk mengatur emosi dan berbagai hal yang sedang dirasakan. Sehingga tidak berakibat reaks yang berlebihan.
Oleh karena itu, dapat terlihat bahwa sosial emosional juga merupakan salah satu kemampuan manusia yang mengambil peran besar dalam keberlangsungan kehidupan individu. Peneliti telah menunjukkan anak didik yang berpartisipasi dalam SEL berprestasi lebih baik secara akademis, meingkatkan sikap dan perilaku, juga lebih jarang berperilaku nakal atau suka menganggu. Sehingga sosial emosional ini memang perlu diberikan perhatian penuh oleh pendidik kepada anak didik.
Semoga bermanfaat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI