Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendukung Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

21 September 2021   08:57 Diperbarui: 21 September 2021   09:00 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: idntimes.com

Masa pandemi ini semua serba online dan serba di rumah saja. Bahkan untuk interaksi dengan orang lain kita memiliki batasan-batasan yang telah di buat oleh Pemerintah. 

Kalau di amati lebih dalam, hal ini merupakan kesulitan bagi orang tua dan anak yang memasuki masa usia dini. Mengingat usia dini merupakan masa emas bagi anak yang memiliki perkembangan pesat dalam berbagai aspek. Tidak terkecuali pada aspek sosial emosional.  Aspek perkembangan ini lebih banyak di peroleh dari interaksi dan lingkungan. Lalu bagaimana agar orang tua atau pendidik tetap bisa mengembangkan sosial emosional anak di masa pandemi seperti ini?

Sosial Emosional Bagi Anak Usia Dini

Makna sosial emosional untuk perkembangan sosial emosional bagi anak usia dini tidak sesederhana itu. Sosial emosional berhubungan erat dengan karakter dan perilaku anak di masa yang akan datang. Agar anak tumbuh dengan karakter dan perilaku yang baik tentunya diiringi dengan stimulasi yang baik pula untuk anak. Sebelum membahas lebih jauh, perlu untuk mengetahui definisi dari sosial emosional. Sosial emosional merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar untuk memahami lingkungan juga perasaan ketika melakukan interaksi dengan orang lain. Kata sosial berpasangan dengan emosional tentu ada alasannya. Emosi yang di rasa seseorang dalam benaknya di dapat dari bersosial dengan lingkungan. Ingat bahwa emosi bukan hanya marah dan sedih saja, rasa senang dan bahagia masuk juga dalam emosi.

Membimbing perkembangan anak step by step sudah menjadi kewajiban bagi orang tua. Seiring berjalannya waktu anak akan mengenal banyak hal baru di sekitarnya. Tidak terkecuali pula saat masa pandemi. Pembelajaran tetap di lakukan walaupun melalui daring. Sepertinya lebih sulit lagi bagi anak untuk bersosial virtual. Tidak menutup kemungkinan anak mudah stress hingga mempengaruhi emosinya. Tahukah anda bahwa stress dapat dipicu dari banyaknya tekanan. Dalam pembelajaran daring tentunya anak lebih mudah bosan dan berujung acuh dengan pembelajaran. 

Usia dini memasuki masa dimana anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan banyak bertanya hal yang baru ia temui. Pada usianya anak tiap hari menemukan sesuatu yang baru dalam kehidupannya. Genggaman dan rangkulan orang tua sangat di butuhkan pada masa-masa ini untuk mengarahkan rasa ingin tahu anak pada hal yang positif. Meski di masa pandemi tidak menjadi alasan untuk membatasi perkembangan sosial emosional anak. Kondisi psikologis anak adalah hal utama yang perlu diperhatikan. 

Cara Membantu Anak Mengembangkan Sosial Emosional

Berikut terdapat beberapa cara untuk membantu anak mengembangkan sosial emosional meski di masa pandemi. 

  • Mengajarkan rasa empati dalam kehidupan sehari-hari

Mengurangi interaksi dengan orang lain pada masa pandemi berpengaruh juga pada rasa empati dan kepedulian anak. Khawatirnya anak akan acuh dengan lingkungan sekitar bahkan di dalam rumah sekalipun. Salah satu cara untuk menumbuhkan empati dalam benak si kecil ialah dengan memberi pujian atas segala perbuatan baik meski bukan si kecil yang melakukannya. Katakan 'wah baik sekali anak itu membantu ibunya' ketika sedang menonton acara televisi atau bercerita bersama anak. Anda juga dapat menunjukkan emosi sedih pada peran kartun atau yang lainnya dan anda dapat bertanya pada anak, 'apa yang akan kamu lakukan agar dia tidak bersedih lagi?'. Dengan stimulasi sederhana tersebut anak akan mulai berpikir bahwa peduli dengan orang lain adalah hal kebaikan.

  • Membiarkan anak bermain

Jangan memberi batas untuk anak dalam bermain meskipun ia membuat sedikit 'kekacauan'. Dengan bermain, anak juga berkarya dan melatih emosi secara tidak langsung. Senang, sedih, jenuh perlahan ia mulai mengembangkan emosinya. Disitulah anda bisa membantunya untuk mengelola dan mengatur emosi yang ia rasakan agar tidak bereaksi berlebihan terhadap emosinya.

  • Berbicara menggunakan nada yang sesuai

Jelaskan dan beri contoh pada anak untuk menggunakan nada suara, bahasa tubuh , dan ekspresi yang tepat untuk setiap emosi yang ia rasakan. Karena setiap perbedaan nada suara dan mimik wajah mengubah seluruh persepsi yang ingin disampaikan. Misalnya, ibu ingin memuji anaknya tetapi menggunakan nada yang terkesan marah. Maka pujian itu akan berubah seperti 'memarahi' dalam pikiran anak.

  • Mengajari anak menjadi pendengar yang baik

Cara sederhana untuk melatih anak menjadi pendengar yang baik adalah bercerita dan meminta anak untuk bercerita kembali walaupun menggunakan bahasa mereka sendiri. Selain itu, anda juga dapat mengajarkan untuk menunggu giliran berbicara ketika bercakap dengan orang lain.

  • Mengajak anak menghubungi teman atau saudara jauh

Meskipun pada masa pandemi anda tetap bisa mengajak anak berinteraksi dengan orang lain meski melalui pesan atau telepon bahkan bisa melalui video call. Saat anda melakukan nya jangan lupa ajak si kecil bergabung untuk melatih interaksi sosial nya dengan orang lain. Dengan begitu secara perlahan anak tidak akan takut dan canggung untuk berhubungan dengan orang lain.

Masih banyak lagi yang dapat anda lakukan untuk mendukung perkembangan sosial emosional anak dalam masa pandemi. Cara diatas bisa diterapkan sehari-hari di dalam rumah. Sebagai orang tua atau pendidik anak usia dini hendaklah tekun dan sabar untuk menemani anak berproses dalam perkembangan aspek sosial emosional nya.

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun