Mohon tunggu...
Diana Christin
Diana Christin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Diana Christin Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Kurikulum Pendidikan Formal dan Non Formal di Masa Pandemi Covid-19 dalam Teori Fungsionalisme

22 Mei 2022   18:41 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:54 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa Pandemi Covid-19 Memberikan sebuah dampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu diantaranya adalah berdampak pada dunia Pendidikan di Indonesia. Pandemi Covid-19 memberikan dampak berupa tantangan baru dalam penyesuaian pembelajaran.

Adanya Pandemi Covid-19 memberikan sebuah gambaran tentang masa yang akan datang dimana semua mengandalkan teknologi, akan tetapi pada realitanya Pendidikan di Indonesia masih dipertanyakan kesiapannya sebab ketidakbiasaan yang ada serta adanya teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran dari pendidik yaitu guru, dosen, dan interaksi belajar antara pendidik dan anak didik. 

Demikian terjadi, sebab edukasi bukan hanya sekedar untuk memperoleh pengetahuan saja akan tetapi, juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi.

Situasi pandemi covid-19 ini menjadi tantangan yang baru bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan. 

Disamping adanya tantangan baru, Pandemi Covid- 19 memberikan sebuah peluang kesempatan untuk para mahasiswa, dan pelajar untuk kesempatan bagi semua tentang bagaimana mereka dapat menjadikan penggunaan teknologi membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten untuk abad ke-21.

Tantangan baru serta peluang yang dihadapi ini terjadi pada Pendidikan formal dan Pendidikan nonformal diakrenakan perubahan yang ada dengan tidak lagi belajar secara langsung melainkan melalukan pembelajaran jarak jauh. 

Jika Pendidikan di Indonesia tidak dapat berjalan dengan baik ini akan menjadi sebuah masalah dalam struktur fungsional di negara Indonesia, sebab dengan adanya Pendidikan menjadi penerus lahirnya pembanguanan nasional, karena Instiutsi Pendidikan merupakan salah satu dari kesatuan dalam masyarakat, seperti halnya dalam teori Fungsionalisme.

Pendidikan formal merupakan sebuah jalur pendidikan yang memiliki tingkatan atau jenjang, dimulai dari jenjang pertama yaitu ada pada sekolah dasar,sekolah menengah, sampai dengan perguruan tinggi. Ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. 

Sebagai jalur pendidikan paling umum yang ada di Indonesia, maka sifatnya adalah formal serta lulusannya sudah diakui, baik secara nasional maupun internasional.

Pendidikan non formal merupakan sebuah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar lingkungan pendidikan formal dengan sistem pelaksanaan secara berjenjang dan terstruktur. 

Pendidikan non formal juga dibuat untuk mengembangkan potensi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih spesifik dari peserta didiknya. Dari penjelasan ini dapat terlihat bahwa dalam sebuah pendidikan formal serta non formal berbeda dari segi bahan ajar dan jenjangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun